Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Biaya Bangun Istana Negara di IKN Habiskan Rp2 Triliun, Emil Bilang Kemahalan

Biaya Bangun Istana Negara di IKN Habiskan Rp2 Triliun, Emil Bilang Kemahalan Kredit Foto: Biro Adpim Setda Pemprov Jabar
Warta Ekonomi -

Biaya pembangunan kawasan Istana Negara di ibu kota negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim) ditaksir bakal menghabiskan Rp2 triliun.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau yang biasa dipanggil Kang Emil menilai, anggaran tersebut tidak masuk akal. Menurutnya, dana sebesar Rp2 triliun untuk satu bangunan sangat berlebihan.

“Istana negara harganya mencapai Rp2 triliun. Ini nggak masuk akal,” kata Ridwan Kamil dalam acara Pro Talk Series #02 , Kamis (10/2/2022).

Selain itu, Emil juga mengingatkan agar pembangunan IKN baru tidak boros lahan. Lantas dia mencontohkan Washington DC sebagai kota yang berhasil memanfaatkan lahan dalam membangun kota.

"Saya kira boros lahan menjadi sebuah kebiasaan di kita, kalau membangun skala besar itu cenderung suka luas-luasan," ungkapnya.

Dia khawatir masyarakat merasa seperti berada kawasan industri saat mengakses istana negara. Sebab, rencana pembangunan IKN masih cenderung menggunakan paradigma membangun dalam skala besar.

"(Kegagalan) itu terjadi di Brazilia, itu terjadi di ibu kota Myanmar di mana-mana. Berusaha menaklukkan tanah seluas-luasnya, lupa bahwa manusia itu punya batas-batas psikologis, batas-batas motoris yang harus disusun," kata Kang Emil.

Sebelumnya, Emil mengaku dirinya pernah membisiki Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal desain IKN Nusantara. Dia bilang momen itu terjadi pada awal bergulirnya wacana pemindahan ibu kota negara.

Dia bertanya-tanya kenapa langkah besar pemindahan ibu kota tidak melibatkan partisipasi masyarakat.

"Akhirnya, saya memberanikan diri bertemu Pak Presiden dan dalam konteks itu ilmu dosennya keluar. Saya bawa kertas A3, terus saya bagi dua presentasinya karena cuma dikasih waktu lima menit," ujarnya.

Bahkan, Emil menyarankan agar Presiden Jokowi membuat sayembara desain IKN. Dia mengatakan, harus ada proses demokratis dalam proses pemindahan ibu kota negara.

"Kalau tidak disayembarakan, akan terkesan ini ambisi seorang presiden, tapi kalau disayembarakan, saya bilang, kita akan mengajak seluruh rakyat Indonesia ikut mendesain masa depannya," terangnya.

Diketahui, pemerintah menetapkan luas lahan IKN sebesar 256.100 hektare. Luasan itu lebih besar dari rencana sebelumnya sebesar 200 ribu hektare. Sementara itu, Ridwan Kamil menyebutkan Washington DC hanya memiliki luas 17.000 hektare.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: