Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Blinken Bilang Risiko Invasi Rusia di Ukraina Sangat Tinggi karena...

Blinken Bilang Risiko Invasi Rusia di Ukraina Sangat Tinggi karena... Kredit Foto: Antara/Dok. Kedubes AS/handout
Warta Ekonomi, Washington -

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengungkap, risiko aksi militer Rusia di Ukraina sangat tinggi. Ia juga membenarkan kepergian banyak staf di kedutaan AS di Kiev, yang diumumkan Departemen Luar Negeri lebih awal.

"Kami memerintahkan keberangkatan sebagian besar orang Amerika yang masih berada di kedutaan AS di Kiev. Risiko aksi militer Rusia cukup tinggi dan ancamannya cukup dekat sehingga keberangkatan itu adalah hal yang bijaksana untuk dilakukan," kata Blinken pada konferensi pers di Honolulu.

Baca Juga: Blinken Bilang Amerika Terbuka untuk Ide-ide Meredakan Potensi Perang dengan Rusia

Sebagian besar staf kedutaan diperintahkan untuk segera meninggalkan Ukraina karena ancaman invasi oleh Rusia. Deplu AS mengatakan tampaknya semakin mungkin bahwa situasinya menuju "semacam konflik aktif."

Situasi ini menambah seruan Departemen Luar Negeri awal pekan ini agar warga negara AS segera meninggalkan Ukraina.

Peringatan AS bahwa penempatan lebih dari 100.000 tentara Rusia di perbatasan Ukraina dapat menandakan invasi menjadi semakin meningkat mendesak dalam beberapa hari terakhir.

Moskow telah membantah rencananya untuk menyerang, mencap peringatan AS sebagai "histeria" dan mengatakan pihaknya memiliki masalah keamanan sendiri atas apa yang disebut agresi oleh sekutu NATO.

Berbicara setelah bertemu dengan rekan-rekannya dari Jepang dan Korea Selatan, Blinken menegaskan kembali bahwa solusi diplomatik tetap memungkinkan dan cara untuk mengejarnya adalah dengan menurunkan eskalasi Moskow.

"Jalan diplomatik tetap terbuka. Cara Moskow menunjukkan bahwa ia ingin menempuh jalan itu sederhana. Konflik harus mereda, bukan meningkat," kata Blinken.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: