Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Puan Maharani Curhat Tidak Disambut, Eh Disebut Sedang Menyombongkan Dirinya

Puan Maharani Curhat Tidak Disambut, Eh Disebut Sedang Menyombongkan Dirinya Puan Maharani | Kredit Foto: Instagram/Puan Maharani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peneliti Utama Indonesia Political Opinion (IPO) Catur Nugroho menyoroti komunikasi politik dari Ketua DPR, Puan Maharani yang dianggap arogan.

Sebelumnya, Puan Maharani diduga menyinggung salah satu gubernur yang tidak memberikan sambutan kepada dirinya ketika kunjungan ke daerah.

Baca Juga: Gus Nur Sebut Jenderal TNI Dudung Abdurrachman Menista Allah, Sampai Dendam Setengah Mati!

Menurut Catur, ucapan itu cukup bisa menganggu pandangan publik kepada Puan Maharani sebagai Ketua DPR.

"Saya pikir komunikasi politik yang disampaikan Puan sebagai Ketua DPR menunjukkan 'arogansi' seorang tokoh publik," ujar Catur dilansir dari GenPI.co, Sabtu (12/2).

Catur menjelaskan sebagai Ketua DPR, Puan Maharani seharusnya menyapa masyarakat dengan baik sebagaimana layaknya pengurus partai.

Namun, dia menganggap ucapan Puan Maharani bukan layaknya Ketua DPR, melainkan seorang presiden.

"Alih-alih menyapa masyarakat sebagai konstituen Partai, beliau (Puan) malah minta disambut pejabat di daerah, seolah dia Presiden," jelasnya.

Selain itu, Catur menyinggung terkait ucapan itu layaknya konsep kekuasaan Jawa, yang mana menegaskan sifat yang ingin ditunjukkan Puan Maharani.

Baca Juga: PDIP Bagikan Minyak Goreng ke Warga, Pegiat Medsos: Itu Bisa Ada 10 Ton Gimana Caranya Ya?

Menurut dia, Puan Maharani ingin menegaskan dirinya ialah seorang yang sombong jika menjadi pemimpin.

"Apa yang dikomunikasikan Puan ini seolah menegaskan sikap 'adigang, adigung, adiguna', artinya mengandalkan, menyombongkan, membanggakan kebesaran dan kekuatannya," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: