Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kerjasama dan Kolaborasi Jadi Kunci Utama Sukseskan Perhelatan G20

Kerjasama dan Kolaborasi Jadi Kunci Utama Sukseskan Perhelatan G20 Kredit Foto: Djati Waluyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pertemuan negara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar di dunia melalui Forum G20 di Indonesia menjadi tantangan tersendiri di tengah pandemi Covid-19. 

Sekretaris Pokja Logistik Bidang Finance Track G20 Rudy Rahmaddi mengatakan kepemimpinan Indonesia dalam penyelengaraan G20 semakin dinanti karena berlangsung saat pandemi.

Baca Juga: Persiapan G20, Bank Indonesia Terus Lakukan Konsolidasi Dengan Kemenkeu

"Selain kepemimpinan didalam meeting dari delegasi G20 tetapi juga bisa melaksanakan rangkaian pertemuan presidensi G20 indonesia ditengah masalah pandemi dengan lancar, sukses, aman, dan selamat tidak hanya bagi delegasinya tetapi juga seluruh pihak terkait termasuk panitia dan masyarakat sekitarnya," ujar Rudy dalam diskusi virtual, Senin (14/2/2022).

Rudy menekankan kesuksesan penyelenggaraan ini tidak terlepas dari kerjasama kolaborasi dalam menegakan prokes itu dimulai sejak kedatangan delegasi, transportasi dari pintu masuk di bandara, lalu ke official hotel kemudian juga ke penyelenggaraan rangkaian kegiatan.

"Baik main meeting atau pertemuan utama pertemuan pendukung atau rangkaian kegiatan pendukung serta sosial program yang ada hingga nanti kepulangan dari seluruh delegasi kembali ke negarqnya masing-masing," ujarnya. 

Untuk mensukseskan gelaran tersebut, Rudy mengatakan telah melakukan kerjasama dengan beberapa lembaga dan kementerian terkait.

"Kolaborasi menjaga prokes kami laksanakan secara bersama-sama secara sinergis dengan seluruh unsur kementerian lembaga terkait dan pihak terkait. Ada dari Kemenkes, BNPB, Satgas Covid-19 Nasional, TNI, Polri, dan seluruh pihak yang terlibat dalam kepanitian," ungkapnya.

Rudy melanjutkan, dalam penyelenggaraan rangkaian acara G20 nanti pihaknya akan menggunakan sistem prokes dengan skenario travel bubble.

"Untuk format kegiatannya nanti akan hybrid, jadi ada delegasi yang nanti akan datang secara fisik dan nanti juga ada delegasi yang datang virtual," jelasnya.

Lebih lanjut, Rudy mengatakan kegiatan ini akan diikuti oleh 389 delegasi negara yang terdiri dari 175 datang secara langsung dan 214 mengikuti secara virtual. 

"Totalnya ada sekitar 389 yaitu yang terdiri dari 214, ditambah 175 yanh akan datang secara fisik sedangkan yang 214 itu akan datang secara virtual data per 11 februari 2022, pimpinan delegasi yang hadir secara fisik ternyata pertanggal 13 sudah berkurang satu," tutupnya.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: