Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hong Kong Dilanda Fenomena Ini, Rakyatnya Spontan Panic Buying

Hong Kong Dilanda Fenomena Ini, Rakyatnya Spontan Panic Buying People wearing face masks to prevent the spread of the coronavirus disease (COVID-19), walk on a street in Hong Kong, China November 29, 2021. | Kredit Foto: Reuters/Lam Yik

Siu mengeluh anggaran belanja hariannya berlipat ganda pekan ini. Choy sum, sayuran hijau yang populer dalam masakan China bahkan dihargai 25 dolar Hong Kong (Rp 46.050) per setengah kilo.

“Mudah-mudahan keadaan bisa kembali normal. Saya tidak tahu berapa lama kita bisa terus seperti ini,” kata pembeli lain.

Situasi panic buying juga terjadi ketika awal pandemi muncul dari daratan China sekitar akhir Desember 2019. “Rasanya seperti kita kembali ke awal pandemi. Ini sangat mengecewakan,” kata seorang warga lainnya.

Per Sabtu (12/2), kota berpenduduk 7,5 juta orang itu melaporkan rekor 1.514 kasus baru Covid, naik dari 1.325 kasus pada Jumat (11/2).

Setelah pertemuan dengan para pejabat China daratan di seberang perbatasan di Shenzhen, pejabat nomor 2 Hong Kong, John Lee, pada Sabtu (12/2) mengatakan, China akan membantu Hong Kong mengatasi wabah Covid-19 yang meluas dengan menyediakan kapasitas pengujian, perawatan dan karantina.

Lee juga mengatakan, Hong Kong belum ada rencana melakukan lockdown seperti yang diterapkan di China daratan. Langkah-langkah pembatasan ringan akan memberi Hong Kong ruang bernapas agar kapasitas layanan medis dapat diperluas di semua lini.

Namun, sejauh ini tidak ada rincian spesifik dari rencana tersebut dan tidak jelas seberapa cepat langkah-langkah itu dapat diimplementasikan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: