Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Integrasikan Keuangan, BI Getol Perluas Kerja Sama QR Cross-border

Integrasikan Keuangan, BI Getol Perluas Kerja Sama QR Cross-border Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia melalui Bank Indonesia memiliki inisiatif untuk memperluas layanan QR Code Indonesian Strandard (QRIS) yang menghubungkan pembayaran antar negara (Cross-border QR) melalui interkoneksi kode QR nasional dengan negara tetangga.

"Hal ini juga menandai pencapaian tonggak penting dalam inisiatif Konektivitas Pembayaran ASEAN, yang bertujuan untuk mempromosikan integrasi keuangan di kawasan ASEAN," demikian disampaikan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni P. Joewono, pada sesi pertama seminar bertajuk “The Role and Impact of Payment Digitalization in Achieving a Truly Inclusive Development" (15/2/2022).

Kegiatan ini merupakan bagian dari hari kedua rangkaian side event Pertemuan Tingkat Deputi Kementrian Keuangan dan Bank Sentral (Finance and Central Bank Deputies Meeting/FCBD) dan pertemuan pertama tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (Finance Ministers and Central Bank Governors Meetings/FMCBG) Presidensi G20, yang berlangsung mulai tanggal 14 sd. 19 Februari 2022 di Jakarta. Baca Juga: Dukung Keuangan Digital, BI Sumut Lakukan Sosialisasi SIAP QRIS pada Pedagang

Doni mengungkapkan bahwa QR Cross-border berperan penting dalam meningkatkan efisiensi transaksi, mendukung digitalisasi perdagangan dan investasi, dan menjaga stabilitas makroekonomi dengan memperluas penggunaan penyelesaian transaksi menggunakan mata uang lokal (LCS).

"BI, Bank Negara Malaysia, dan Bank of Thailand (BOT) telah melakukan uji coba QR Cross-border yang memungkinkan konsumen dan pedagang di kedua negara dapat melakukan dan menerima pembayaran barang dan jasa melalui QR Code secara instan," pungkasnya.

"Sejalan dengan itu, QR Cross-border merupakan insiatif masa depan dengan pendekatan pruden yang dapat meningkatkan nilai UMKM dan pemulihan sektor pariwisata," tutur Ketua Komite II Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), Abraham Adriaansz.

Lebih lanjut, Wakil Ketua AFTECH, Harianto Gunawan, meyakinkan bahwa akseptasi pembayaran yang luas penting bagi pembayaran digital, dan menjadi aspek penting bagi pemulihan ekonomi.

Secara lebih luas, Ketua III KADIN, Kaspar Situmorang, juga menyampaikan bahwa transaksi cross border yang lebih handal dan terjangkau dapat membantu UMKM serta perdagangan internasional, dan mendukung kemudahan wisatawan pada sektor pariwisata.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: