Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alamak! Ilmuwan Laos Temukan 3 Virus Corona Baru Mirip SARS-Cov-2

Alamak! Ilmuwan Laos Temukan 3 Virus Corona Baru Mirip SARS-Cov-2 Kredit Foto: Reuters/Andrew Boyers
Warta Ekonomi, Vientiane -

Sekelompok ilmuwan dari Institut Pasteur du Laos dan Universitas Nasional Laos menemukan tiga virus korona baru terkait SARS-Cov-2 penyebab Covid-19 pada kelelawar di negara tersebut. Penemuan itu kian menguatkan teori bahwa virus pemicu Covid-19 berasal dari hewan nokturnal tersebut.

Hasil penemuan para ilmuwan dari dua lembaga tersebut diterbitkan di majalah Nature pada Rabu (16/2/2022). Tiga virus korona baru yang ditemukan itu diberi nama BANAL-103, BANAL-236, dan BANAL-52.

Baca Juga: Cegah Corona, 1,5 juta Masker di Sebar di 135 Titik Wilayah DKI Jakarta

Ketiganya memiliki kesamaan genom dengan SARS-Cov-2 penyebab Covid-19. Kesamaan yang paling mencolok adalah domain kunci dari protein spike yang memungkinkan virus untuk mengikat menjadi sel inang.

Dengan menggunakan berbagai teknik, termasuk kristalografi dan simulasi komputasi dinamika molekul, para ilmuwan menemukan bahwa ketiga virus tersebut dapat memasuki sel manusia melalui reseptor yang sama dengan SARS-Cov-2.

“Keberadaan virus yang ditemukan di reservoir hewan kelelawar ini mendukung teori bahwa SARS-Cov-2 mungkin berasal dari kelelawar yang hidup di dataran tinggi karst yang luas di Semenanjung Indocina, yang membentang di Laos, Vietnam, dan China,” kata Kepala Laboratorium Pathogen Dicovery di Institut Pasteur du Laos Marc Eloit.

Eloit mengungkapkan, ketiga virus korona baru yang ditemukan dapat mewakili risiko bagi kesehatan manusia. Penemuan para ilmuwan dari Institut Pasteur du Laos dan Universitas Nasional Laos mengikuti publikasi penelitian terbaru tentang jenis virus corona NeoCov yang berasal dari kelelawar.

Ilmuwan-ilmuwan China menyimpulkan, strain “enigmatik” ini sebagai kerabat dekat virus korona yang menyebabkan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS-Cov). Ia mampu bermutasi dan menginfeksi manusia. Oleh sebab itu, keberadaannya harus dianggap sebagai “ancaman bio-keamanan potensial” bagi umat manusia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan MERS-Cov sebagai salah satu virus yang mungkin menjadi penyebab pandemi pada masa mendatang. Saat terdeteksi pada 2015, MERS ditemukan di 21 negara.

Sejauh ini, dunia sudah mencatatkan 415 juta kasus Covid-19. Pandemi telah menyebabkan 5,84 juta orang meninggal.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: