Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laporan Deutsche Bank: Aktivitas Cryptocurrency Berpotensi Bullish

Laporan Deutsche Bank: Aktivitas Cryptocurrency Berpotensi Bullish Kredit Foto: Unsplash/Kanchanara
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebagai sumber harapan yang tidak mungkin tetapi disambut baik selama kegelisahan pasar kripto, laporan Deutsche Bank (DB), berjudul "Masa Depan Cryptocurrency," menyoroti aktivitas cryptocurrency yang berpotensi bullish.

Sebuah survei yang penting untuk laporan tersebut menunjukkan bahwa baik pedagang maupun investor cenderung berpisah dengan kepemilikan kripto mereka jika terjadi pasar bearish.

Baca Juga: Adopsi Bitcoin, Pengunjung Pariwisata El Salvador Melonjak!

Melansir dari Cointelegraph, Rabu (23/02) Marion Laboure, direktur strategi makro di Deutsche Bank, mengatakan:

"Sangat menarik untuk mencatat bullishness yang mendalam untuk cryptocurrency. Bahkan di pasar kripto yang sangat bearish di mana nilai turun 80%, kurang dari setengah investor mengatakan mereka akan mengurangi investasi mereka atau keluar dari pasar," kata Marion.

DB mensurvei 3.250 konsumen Amerika Serikat pada awal Desember 2021, 680 di antaranya menggunakan cryptocurrency. Survei ini dimaksudkan untuk mewakili sensus AS, yang mencakup berbagai jenis kelamin, usia, pendapatan, wilayah dan ras atau etnis.

Laporan ini membagi temuan menjadi tiga kelompok: pedagang, investor dan transactor. Bagian terbesar adalah investor: 80% dari mereka yang disurvei mengakui telah berinvestasi dalam kripto dalam enam bulan terakhir.

Bahkan di pasar kripto yang sangat bearish, kurang dari setengah pedagang (yang terdiri dari lebih dari 35% dari mereka yang disurvei) mengatakan mereka akan mengurangi perdagangan mereka. Plus, lebih dari 70% berencana untuk meningkatkan (baik secara signifikan atau sedikit) aktivitas kripto mereka dalam enam bulan ke depan.

Baca Juga: Kepala Bappebti Dukung Token Crypto Dalam Negeri

Labore telah berbicara dan mendukung cryptocurrency, menjelaskan bahwa sementara volatilitas diberikan, itu bisa menjadi emas digital abad ke-21. Sejalan dengan itu Deutsche Bank menyatakan pada bulan Maret tahun lalu bahwa Bitcoin (BTC) "terlalu penting untuk diabaikan."

Akhirnya, sebagai tanda bahwa mungkin sentimen cepat kaya mereda, survei juga mengungkapkan bahwa hanya sebagian kecil investor yang percaya bahwa kripto adalah tiket emas.

Namun, ada kemungkinan bahwa pedagang malah beralih ke token yang tidak dapat diterima, di mana spekulasi dan euforia memerintah pada tahun 2021.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: