Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Candaan, Ketahanan Pangan Global dalam Ancaman Serius Usai Invasi Rusia karena...

Bukan Candaan, Ketahanan Pangan Global dalam Ancaman Serius Usai Invasi Rusia karena... Kredit Foto: Reuters/Valentyn Ogirenko
Warta Ekonomi, Jakarta -

Invasi Rusia ke Ukraina mengancam upaya negara-negara di dunia dalam menjaga ketahanan pangan global.

Ketahanan pangan global, yang terancam akibat disrupsi selama pandemi Covid-19, kini semakin terancam akibat invasi ini. Konflik bersenjata merupakan salah satu faktor utama kerawanan pangan, dan konflik berkepanjangan dapat mengakibatkan kerawanan pangan global.

Baca Juga: Ukraina Murka, Berjanji Hancurkan Rusia Seperti Dahulu Tumbangkan Nazi

“Ketahanan pangan global diwujudkan lewat sebuah sistem pangan yang terintegrasi antara negara-negara di dunia melalui perdagangan terbuka. Invasi ini tentu mengganggu berjalannya perdagangan sektor pertanian, distribusi dan juga logistik antar negara, terutama di dan dari Ukraina,” terang Kepala Penelitian Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Felippa Ann Amanta.

Felippa menambahkan, keselamatan dan kecukupan pangan rakyat Ukraina perlu menjadi prioritas saat ini. Hancurnya beberapa fasilitas strategis di negara tersebut tentu mengganggu kelancaran distribusi pangan.

“Indonesia perlu segera mengantisipasi dampak dari invasi Rusia di Ukraina ke perekonomian dan perdagangan,” jelasnya.

Indonesia tercatat mengimpor gandum dalam jumlah besar dari Ukraina, dengan rincian sebesar 2,99 juta ton pada 2019 dan 2,96 juta ton di 2020, atau sekitar 28% dari total impor biji gandum Indonesia.

Sementara Ukraina tercatat mengimpor komoditas minyak kelapa sawit dan dari Indonesia dengan nilai impor sebesar 139 juta USD di tahun 2019.

Saat ini, terdapat 9,9 persen dari populasi dunia atau 768 juta jiwa masih mengalami kelaparan, terutama di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah, berdasarkan data dari FAO di 2021.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: