Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sarankan Ganti Menag, Sudarsono Said: Mudah Mencari Satu Orang Pintar untuk Pimpin Kementerian Agama

Sarankan Ganti Menag, Sudarsono Said: Mudah Mencari Satu Orang Pintar untuk Pimpin Kementerian Agama Kredit Foto: Instagram/Yaqut Cholil Qoumas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Aktivis senior, Sudarsono Saidi menyarankan Presiden untuk mengganti Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Hal tersebut usai sang menteri kembali membuat kegaduhan dengan menganalogikan suara Azan dengan suara gonggongan anjing.

Sudarsono menyebut Jokowi dapat memiliki orang-orang terbaik dari 58 Universitas Islam yang ada di Indonesia.

Baca Juga: Akhirnya Buka Suara, Ini Kata Sekjen MUI soal Polemik Menag Yaqut Bandingkan Suara Azan

“Di Indonesia itu ada 58 Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri, terdiri dari 23 Univ Islam Negeri (UIN), 30 Institut Agama Islam Negeri (IAIN), dan 5 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN),” tulisnya dilansir fajar.co.id dari twitter pribadinya, Jumat (25/2/2022).

Dengan banyaknya kampus itu, Sudarsono menyebut tidak akan sulit bagi Jokowi untuk memiliki tokoh terbaik untuk menjadi Menteri Agama.

“Sangat mudah mencari satu org pintar dari 58 lembaga itu utk memimpin Kementerian Agama,” pungkasnya.

Sebelumnya, Menag Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan kebijakannya tentang pengaturan penggunaan pelantang suara di masjid yang menuai protes.

Gus Yaqut mengatakan pengaturan itu bertujuan agar hubungan antarumat beragama lebih harmonis.

“Kita bayangkan, saya muslim, saya hidup di lingkungan nonmuslim, kemudian rumah ibadah mereka membunyikan TOA sehari lima kali dengan keras secara bersamaan, itu rasanya bagaimana?” ucap Yaqut di Pekanbaru, Riau, Rabu (23/2).

Dia juga menggunakan analogi lain tentang warga di perumahan yang tetangganya memiliki anjing.

“Tetangga kita, kiri, kanan, depan, belakang, pelihara anjing semua, misalnya, menggonggong di waktu yang bersamaan, kita terganggu tidak? Artinya semua suara-suara harus kita atur agar tidak menjadi gangguan,” tutur Yaqut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: