Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tetap Waspada! Gegara Omicron, Sehari 250 Orang Meninggal Dunia

Tetap Waspada! Gegara Omicron, Sehari 250 Orang Meninggal Dunia Kredit Foto: Antara/Idhad Zakaria
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengumumkan, kasus kematian akibat Covid-19 varian Omicron belum reda. Korban virus ini, mereka yang memiliki penyakit penyerta alias komorbid, dan belum divaksin.

Budi mengungkapkan, sehari ada lebih dari 250 nyawa orang Indonesia melayang akibat terpapar varian yang ditemukan Afrika Selatan ini. Jumlah tersebut tidak bisa dianggap enteng. “Yang meninggal kami lihat sekarang per harinya 250-an orang,” ungkap Budi dalam keterangan pers, kemarin.

Baca Juga: Varian Omicron Naik Tajam, Pemerintah Ingatkan Patuhi Protokol Kesehatan Selama Berlibur

Angka kematian ini memang jauh lebih rendah dari varian Delta yang membuat fasilitas kesehatan Tanah Air nyaris lumpuh pertengahan tahun lalu. Saat itu, pada puncaknya, varian Delta merenggut nyawa sekitar 2.000 orang dalam sehari.

Rekor tertinggi kasus kematian akibat varian Delta atau gelombang kedua di tahun lalu tercatat terjadi pada 27 Juli 2021. Total nyawa yang melayang sebanyak 2.069 orang dalam sehari.

“Jadi sekarang sekitar hampir 15 persen dari puncaknya Delta,” papar eks Wakil Menteri (Wamen) BUMN ini.

Hingga Senin (28/2) kasus kematian akibat Covid-19 masih di atas 200 orang. Tepatnya, 262 orang dari total 30 ribu kasus positif harian. Jumlah ini meningkat dibandingkan sehari sebelumnya, yang mencatat 229 kematian.

Kasus kematian menunjukkan tren peningkatan sejak pekan kedua Februari 2022. Pada Februari ini, kasus kematian tertinggi terjadi pada Kamis (24/2), sebanyak 317 orang. Budi memperkirakan, puncak kematian Covid-19 akan terjadi pada 15-20 hari setelah puncak kasus pada gelombang ketiga Covid-19 ini.

Eks Direktur Utama Bank Mandiri ini mengungkapkan, mayoritas jumlah pasien meninggal adalah mereka yang belum menerima vaksin sama sekali. Mereka mengalami perburukan kondisi ketika terpapar Covid-19. Ada juga yang meninggal setelah divaksin, tapi belum dosis lengkap.

“Banyak yang memiliki komorbid (penyakit bawaan) dan kelompok masyarakat lanjut usia (lansia). Oleh karena itu, kami terus berupaya mengakselerasi laju vaksinasi terutama bagi kelompok rentan ini,” tegas Budi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: