Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meski Harga Batu Bara Naik, SIG Masih Mampu Kantongi Untung Rp2,02 Triliun

Meski Harga Batu Bara Naik, SIG Masih Mampu Kantongi Untung Rp2,02 Triliun Kredit Foto: SiaranPers/SIG
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) sepanjang tahun 2021 mengantongi pendapatan sebesar Rp34,96 triliun. Angka tersebut menunjukan terjadinya penurunan  tipis sebesar 0,6% pada tahun 2021.

Hal tersebut disebabkan beban pokok pendapatan tercatat sebesar Rp24,01 triliun, naik 2,8% dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp23,35 triliun.

Alhasil, laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp2,02 triliun lebih rendah 27,61% dari tahun 2020 yang senilai Rp2,79 triliun. 

Baca Juga: Hut ke-9, SIG Kolaborasi untuk Tumbuh Bersama demi Kehidupan Berkelanjutan

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, pada tahun 2021, SIG mencatatkan total pendapatan sebesar Rp34,96 triliun selain karena peningkatan volume penjualan, peningkatan beban pokok pendapatan juga disebabkan oleh kenaikan biaya bahan bakar, sejalan dengan kenaikan harga batubara yang signifikan sepanjang tahun 2021.

"Di tengah tantangan persaingan industri bahan bangunan yang semakin ketat serta kenaikan harga batubara yang signifikan, SIG mampu melalui tahun 2021 dengan pencapaian kinerja penjualan yang baik," kata Vita, dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (2/3/2022). 

Baca Juga: SIG Dukung Upaya Kementerian BUMN Melakukan Inisiatif Dekarbonisasi

Total volume penjualan SIG pada tahun 2021 meningkat 1,6% menjadi 40,47 juta ton dari tahun 2020 sebesar 39,85 juta ton, terutama dikontribusikan oleh peningkatan penjualan regional yang tumbuh seiring dengan meningkatnya kegiatan ekonomi di berbagai negara tujuan ekspor.

Pada tahun 2021, SIG telah melakukan beberapa program kerja yang salah satunya adalah Sustainability Initiatives yaitu untuk mendukung upaya penurunan emisi karbon. Program kerja tersebut diantaranya adalah penurunan clinker factor, peningkatan pemakaian alternative fuel dan efisiensi energy (listrik dan thermal). 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: