KSAD Dudung Larang TNI Undang Penceramah Radikal, Novel Bamukmin: Yang Dimaksud Radikal Tuh Gimana?
Justru, lanjut dia, penceramah yang perlu diundang seharusnya para ulama dan habaib yang menjaga nilai ketuhanan Yang Maha Esa dengan melawan para penista agama dan komunisme. Dalam hal ini, ia menyoroti Front Pembela Islam (FPI).
"Kalau mau undang ceramah itu ustaz yang suka membantu korban bencana di aman saja, termasuk kejadian tsunami Aceh di mana FPI paling terbanyak evakuasi mayat dan mendapat penghargaan dari WHO," tutur dia.
Baca Juga: Jokowi Bahas Penceramah Radikal, Orangnya Ibu Mega Langsung Nyahut, Menag Yaqut Diseret
Petinggi PA 212 itu juga menyebutkan aktivisme FPI lainnya terkait penanggulangan bencana alam, seperti gempa bumi di Sumatera Barat dan banjir di Banten.
Dia juga mengungkit soal aksi damai 212 yang melibatkan 13 juta orang dari berbagai kalangan yang dipimpin oleh Habib Rizieq Syihab pada 2018 lalu.
"Kalau mau undang penceramah itu yang sudah bersama dalam aksi damai 212 sebagai wujud nyata Islam rahmatan lil 'alamin. Kalau mau undang ceramah itu para ulama dan habaib yang istiqomah bela agama, bukan penjilat dan pengkhianat bangsa," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, KSAD Dudung menanggapi arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengingatkan jajaran TNI-Polri untuk tak mengundang penceramah radikal.
"Kami mengingatkan kepada para pangdam (panglima kodam) dan para danrem (komandan korem), jangan sampai salah memilih atau mengundang orang penceramah yang kemudian orang itu sudah terpapar radikalisme. Jangan sampai pemahaman-pemahaman yang tidak bagus itu nyampe ke keluarga besar kita," ujar Dudung di sela rapim TNI AD di Mabes AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (2/3/2022).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: