Pengamat Sosial dan Politik dari Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa menilai sikap Presiden Jokowi berlebihan terkait permintaan pendisiplinan WhatsApp Grup (WAG) anggota TNI dan Polri.
Presiden Jokowi melakukan hal itu agar tidak terjadi silang informasi antara anggota TNI dan Polri dengan kebijakan pemerintah pusat.
Baca Juga: Ternyata Hanya Butuh 2 Partai Lagi untuk Penundaan Pemilu 2024, Jokowi Bisa Perpanjang Masa Jabatan
Merespons pernyataan Jokowi, Herry Mendrofa menilai, berdasarkan hal itu membuka tabir kelemahan Jokowi.
Pasalnya, memperlihatkan seperti ada sebuah ketakutan dalam diri Jokowi.
"Pada dasarnya, Jokowi memiliki leadership yang kuat soal diskusi pro kontra aparat, dia tak risau, apalagi diskursusnya soal IKN," kata Herry Mendrofa kepada GenPI.co, Rabu (02/03).
Herry Mendrofa menjelaskan, intervensi sampai ke chat pribadi tentunya terlalu berlebihan.
Oleh karena itu, Herry Mendrofa menyayangkan dengan kondisi yang terjadi.
"Bisa dikatakan Jokowi ini antikritik bahkan antidemokrasi," jelas Herry Mendrofa.
Herry Mendrofa pun menekankan, sebaiknya Jokowi fokus memimpin Indonesia dan memperbaiki kondisi ekonomi.
"Menguatkan stabilitas politik dan meningkatkan kualitas kesejahteraan sosial masyarakat," kata Herry Mendrofa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq