Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kok Bisa Masukin Nama UAS di Daftar Penceramah Radikal? Ada Hubungannya dengan Pernyataan Jokowi?

Kok Bisa Masukin Nama UAS di Daftar Penceramah Radikal? Ada Hubungannya dengan Pernyataan Jokowi? Kredit Foto: Instagram/Ust Abdul Somad
Warta Ekonomi, Jakarta -

Isu radikalisme tak henti-hentinya menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat. Paham yang dianggap bisa memengaruhi seseorang untuk bertindak anarkis ini tak hentinya menyeret berbagai pihak.

Kini muncul lagi dan cukup menghebohkan mengenai list atau daftar penceramah yang radikal dan diminta agar tidak diundang di kegiatan keagamaan.

Yang makin membuat heboh adalah dalam daftar tersebut ada nama dai kondang Ustaz Abdul Somad (UAS) dan beberpa nama populer lainnya seperti Felix Siauw yang juga telah membagikan tangkapan layar dari pesan daftar penceramah radikal tersebut.

Dalam salah satu postingan di instagramnya, felix melampirkan tangkapan layar Whatsapp yang menarasikan beberapa penceramah yang terindikasi radikal termasuk dirinya.

Baca Juga: Masuk Daftar Penceramah Radikal No 2, Felix Siauw Kasih Respons Mengejutkan, Sebut Habib Rizieq!

Dirinya menyatakan daftar ini memuat 180an nama penceramah yang dinarasikan berpaham radikal.

“Beredar viral 180-an nama penceramah radikal dan disarankan nggak boleh diundang dan didengar” tulis Felix dalam caption postingan di akun instagramnya tersebut, dikutip Selasa (8/3/22).

Lantas mengapa dan bagaimana nama UAS bisa diseret dalam daftar tersebut? Jawabannya sampai sekarang tidak ada yang tahu atau tidak ada yang mengklaim bahwa daftar tersebut dikeluarkan oleh lembaga atau siapa.

Namun uniknya entah terkait atau tidak, adalah daftar ini mulai tersebar setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) terang-terangan menyinggung penceramah radikal saat pembukaan rapat pimpinan TNI-Polri beberpa waktu yang lalu.

Jokowi yang menyinggung kedisiplinan TNI-Polri bahkan para istri atau kaum ibu TNI yang mana kerap atas nama demokrasi mulai merasa bisa berbeda dengan kemauan pemerintah seperti membicarakan penolakan IKN dsj.

Pernyataan Jokowi berlanjut sampai menyinggung mengundang penceramah radikal di kegiatan-kegiatan keagamaan yang diadakan.

Baca Juga: Pecah!!! Sentil Halus Jokowi, Rocky Gerung Ngomongin List Ustaz Radikal: Kekonyolan Ini Dimulai...

“Ibu-ibu kita juga sama, kedisiplinannya juga harus sama (dengan TNI-Polri). Enggak bisa, menurut saya, enggak bisa ibu-ibu (istri personel TNI-Polri) itu memanggil, ngumpulin ibu-ibu yang lain memanggil penceramah semaunya atas nama demokrasi. Sekali lagi di tentara, di polisi tidak bisa begitu. Harus dikoordinir oleh kesatuan, hal-hal kecil tadi, makro dan mikronya. Tahu-tahu mengundang penceramah radikal, nah hati-hati," kata Jokowi dalam pembukaan Rapat Pimpinan TNI-Polri 2022 yang digelar di Markas Besar TNI, beberapa waktu lalu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: