Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemendag Bantah Minyak Goreng Langka di Masyarakat

Kemendag Bantah Minyak Goreng Langka di Masyarakat Pekerja menata minyak goreng kemasan yang dijual di salah satu minimarket di Jakarta, Rabu (19/1/2022). Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menetapkan kebijakan satu harga minyak goreng kemasan yakni Rp14.000 per liter yang dijual di minimarket mulai Rabu (19/1/2022). | Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perdagangan (Kemendag) membantah situasi masyarakat yang sulit mendapatkan minyak goreng kemasan di pasaran.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan membantah kabar minyak goreng langka di pasaran. Menurutnya, pasokan minyak goreng masih tersedia dengan harga yang cukup tinggi.

Baca Juga: Jeritan Rakyat Soal Minyak Goreng Keras Terdengar, Pak Jokowi Tolong Tindak Tegas!

"Minyak goreng ini gak langka, tersedia, hanya masalah yang dituntut masyarakat itu mana yang Rp14 ribu, mana yang Rp13 ribu, mana yang Rp 11.500, kalau harga tinggi banyak, di pasar mana pun harga tinggi pasti ada, kalaupun gak mau ke mana-mana di online harga tinggi ada," ujar Oke dalam diskusi virtual, Selasa (8/3/2022).

Oke mengatakan, sejak ditetapkannya harga eceran tertinggi, pendistribusian minyak goreng telah terpengaruhi. Menurutnya  saat ini minyak goreng yang terdistribusi di pasaran adalah minyak goreng harga murah. Artinya, seharusnya HET minyak goreng sudah berlaku seiring dengan stok minyak goreng yang mudah didapatkan masyarakat.

"Prinsipnya minyak goreng yang saat ini sudah dikategorikan harusnya minyak goreng murah, tapi ada yang mempermainkan ini, baik dari alirannya maupun dari harganya," ujarnya. 

Lanjutnya, dalam mengupayakan harga murah, pemerintah sejak 14 Februari 2022 lalu telah mengguyur pasokan minyak goreng ke 34 provinsi. Ia menyebut telah menggelontorkan 20 juta liter per hari.

"Dengan asumsi kebutuhan minyak goreng untuk industri mikro kecil dan rumah tangga itu 327 juta liter per bulan kalau normal. Artinya, sejak tanggal 14 Februari kami sudah gandakan 20 juta liter, banjir harusnya, karena 20 juta liter per hari dalam 15 hari aja kita sudah bisa meng-ini-kan 370 juta liter," ungkapmya.

Selain itu, Oke mengatakan dengan adanya kebijakan pemerintah ini, harga minyak goreng telah berhasil turun meski penurunan yang terjadi belum sesuai dengan HET yang ditetapkan.

"Sekarang sudah turun, artinya minyak goreng ini sudah masuk dan kelihatan dari indikasi harga rata-rata nasional yang sudah menyentuh Rp16.000 dari sebelumnya Rp20.000 per liter, tapi memang masih ada yang memanfaatkan situasi ini," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: