Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menohok! Disebut Dungu oleh Rocky Gerung, Sekjen PSI Langsung Jawab Begini

Menohok! Disebut Dungu oleh Rocky Gerung, Sekjen PSI Langsung Jawab Begini Ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie berpidato saat kampanye dalam #Festival11 Yogyakarta di Jogja Expo Centre (JEC), Bantul, DI Yogyakarta, Senin (11/2/2019). Dalam acara yang dihadiri ribuan kader dan simpatisan PSI dari Jawa Tengah dan DI Yogyakarta itu Grace Natalie membicarakan masalah solidaritas dan anti korupsi di Indonesia. | Kredit Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko

Dea menilai, mungkin Rocky lupa bahwa salah satu ciri negara demokrasi adalah terselenggaranya pemilihan umum setiap 5 tahun sekali. Menurutnya, menunda pemilu tanpa alasan yang bersifat force majeur justru akan mencederai demokrasi. Untuk itu, tekan Dea, PSI ingin kembali mengingatkan pentingnya menempuh jalur konstitusional dalam perjuangan politik.

“Apabila kelak, pada akhirnya partai-partai di parlemen yang saat ini PSI tidak ada di sana, kemudian melakukan amandemen konstitusi, dan membuka ruang bagi Pak Jokowi untuk maju kembali di Pemilu 2024, di mana rakyat bisa secara bebas memilih Pak Jokowi ataupun kandidat lain, maka tanpa ragu kami pasti akan mendukung Pak Jokowi paling pertama dan terdepan karena jelas prestasi dan kerja kerasnya buat rakyat Indonesia,” kata Dea.

Baca Juga: Juru Bicara PSI Sebut Minyak Goreng Sebetulnya Tak Langka, Katanya Banyak di...

Dea juga menukil hasil survei yang menyatakan bahwa lebih dari 70% rakyat Indonesia puas terhadap kinerja Pak Jokowi.

Dea lebih jauh mengklaim, biarlah dirinya dan 70% lebih rakyat Indonesia tetap menjadi dungu di mata Rocky. Sebab, kata Dea, penilaian tersebut adalah kebencian yang sifatnya subjektif dan personal terhadap Jokowi dan para pendukungnya.

“Semestinya Pak Rocky bisa belajar dari Pak Prabowo dan Pak Sandiaga, walaupun dulu pertarungan mereka begitu keras melawan Pak Jokowi saat Pemilu, tapi saat Pemilu usai, mereka dengan ksatria justru ikut membantu Pak Jokowi di pemerintahan. Artinya apa? Mereka ikut berkontribusi membangun negara, sementara apa ya yang Bapak lakukan? Satu hal lagi, Pak, sedungu-dungunya saya, saya tidak akan pernah membangun rumah yang sertifikatnya bukanlah milik saya,” imbuhnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: