Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Klikdialisis.com Gandeng dengan KPCDI Hadirkan Platform Layanan Hemodialisis

Klikdialisis.com Gandeng dengan KPCDI Hadirkan Platform Layanan Hemodialisis Klikdialisis.com Gandeng dengan KPCDI Hadirkan Platform Layanan Hemodialisis | Kredit Foto: Imamatul Silfia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Klikdialisis.com melakukan nota kesepamahan dengan Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) dengan tujuan untuk menjembatani akses informasi dan layanan bagi pasien dialisis di Indonesia.

Hal tersebut diwujudkan dengan menghadirkan platform digital berbasis website dan aplikasi yang terintegrasi.

Baca Juga: Riset Ini Ungkap Pentingnya Camilan Bagi Kesehatan Mental

"Kami sadar bahwa salah satu solusi dalam meningkatkan kualitas kesehatan adalah dengan menghadirkan kemudahan akses. Kami harap masyarakat secara nasional bisa memperoleh akses melalui platform kami sehingga bisa membantu quality of life," kata Kevin Soeharli, Chief Operating Officer (COO) Klikdialisis.com di Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (11/3/2022).

Menurut Kevin, platform ini menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh pasien, mulai dari lokasi rumah sakit terdekat yang memiliki unit dialisis yang didukung oleh sistem geolocation, fasilitas yang disediakan oleh rumah sakit, penyaringan kriteria sesuai dengan kebutuhan pasien, hingga biaya penanganan.

Platform ini juga menyajikan layanan konsultasi dengan dokter spesialis maupun subspesialis yang berhubungan dengan penyakit ginjal dan akses vakular yang juga dilengkapi informasi lengkap mengenai pasien. Melalui platform ini, pasien juga mencari dan memberikan ulasan layanan yang pernah diterima.

"Ada review dari pasien tentang pelayanan dokter dan rumah sakit. Jadi, platform ini giving power to user untuk memilih dokter dan layanan yang diinginkan," tuturnya.

Inisiasi ini mendapat apresiasi dari KPCDI. Ketua Umum KPCDI Tony Richard Samosir mengungkapkan, "Dulu, sangat sulit mencari informasi unit dialisis, ada kesenjangan informasi terkait akses pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, kita harap platform ini dapat mempermudah pasien yang mengalami gagal ginjal untuk menemukan informasi unit dialisis."

Terlebih, lanjut dia, Indonesia hanya memiliki sekitar 150 dokter ginjal yang tersebar di berbagai daerah. Sementara, pasien dialisis jumlahnya kurang lebih mencapai 300 ribu pasien.

"Jadi, tak sebanding. Maka, melalui platform ini, diharapkan dapat memberikan akses bagi pasien, khususnya yang didaerah, untuk bisa berkonsultasi dengan dokter-dokter spesialis dialisis," ujar Tony.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: