Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Dinilai Berperan sebagai Mercusuar Penolak Invasi Rusia atas Ukraina

Indonesia Dinilai Berperan sebagai Mercusuar Penolak Invasi Rusia atas Ukraina Kredit Foto: Reuters/Alexander Ermochenko
Warta Ekonomi, Jakarta -

Duta Besar (Dubes) Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins angkat bicara soal invasi Rusia ke Ukraina, yang telah berlangsung lebih dari dua pekan. 

Masyarakat umum Ukraina telah menghadapi tank-tank Rusia di jalan dengan damai. Sementara lainnya, berjuang untuk kemerdekaan negara mereka.

Baca Juga: Kena Sanksi dari Inggris, Aset Oligarki Rusia Roman Abramovich Dibekukan

Lebih dari dua juta warga Ukraina –kebanyakan perempuan dan anak-anak– terpaksa melarikan diri karena takut kehilangan nyawa.

Inggris dan Indonesia telah sama-sama memberikan suara di Majelis Umum PBB, bersama dengan  negara lainnya, untuk mengutuk invasi Rusia ke Ukraina, dan pelanggarannya terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina. Hanya 5 negara yang menentang –termasuk dua agresor– Rusia dan Belarus.

"Di Dewan Hak Asasi Manusia PBB, kami memilih bersama 32 negara lainnya, untuk menginvestigasi tindakan Rusia di Ukraina, dengan hanya dua negara yang memberikan suara menentang. Saya bangga, Inggris dan Indonesia serta mitra demokratis kami lainnya, berdiri bersama di Perserikatan Bangsa-Bangsa, melawan invasi Rusia," beber Dubes Jenkins dalam keterangan yang dirilis Kedubes Inggris untuk Indonesia, Sabtu (12/3/2022).

"Kami juga menentang agresi tak beralasan Rusia, dengan lebih dari seratus kebohongan berbeda, yang mereka gunakan, untuk membenarkan invasi ini. Benar atau salahnya suatu tindakan, tidak pernah sejelas dalam kasus ini," tegasnya.

Pasal 2 Piagam PBB menyatakan: “Semua anggota harus menahan diri, dalam hubungan internasional mereka, dari penggunaan ancaman atau kekerasan, terhadap keutuhan wilayah atau kemerdekaan politik negara mana pun.”

Dubes Jenkins menuturkan, serangan yang dilancarkan Presiden Rusia Vladimir Putin di Ukraina, adalah serangan yang tidak beralasan, direncanakan dan brutal.

Inggris dan Indonesia memberikan suara mayoritas, yang didukung oleh negara-negara dari Afghanistan hingga Yaman, Turki hingga Arab Saudi, Malaysia.

Hampir semua negara mengakui, tindakan Putin merupakan ancaman bagi perdamaian dunia.

Mereka yang membela Putin, mencoba menjelaskan bahwa Ukraina telah membuat Rusia memutuskan untuk menyerang. Mereka mengatakan bahwa, Ukraina pantas mendapatkan serangan ini. Mereka berpendapat, Ukraina seharusnya tidak memperluas kebebasan dan mengeksplorasi hak kedaulatan mereka, untuk bergabung dengan Uni Eropa dan NATO. Semestinya, itu adalah pilihan demokratis.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: