Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Eks Perwira Inggris Desak NATO Membunuh Presiden Vladimir Putin, Buktinya...

Eks Perwira Inggris Desak NATO Membunuh Presiden Vladimir Putin, Buktinya... Kredit Foto: Getty Images/TASS/Mikhail Klimentyv
Warta Ekonomi, London -

Seorang eks perwira tinggi Angkatan Darat Inggris mengusulkan agar NATO mempertimbangkan untuk membunuh Presiden Rusia Vladimir Putin. 

Melansir Mirror, Senin (14/3/2022) usul terebut datang dari  Kolonel Richard Kemp, yang memimpin pasukan Inggris di Afghanistan.

Baca Juga: Buntut Invasi Ukraina, Diplomat Rusia Ramai-ramai Kena Usir, Kapal Rp 2 Triliun Disita

 “NATO harus mempertimbangkan semua opsi untuk menyingkirkan Putin dari kekuasaan. Itu termasuk membunuhnya meskipun itu tidak mungkin atau tidak diinginkan,” kata dia.

Dia percaya presiden Rusia setidaknya harus menghadapi tuduhan kejahatan perang.

"Hal terbaik adalah melihat Putin digulingkan, ditangkap dan diadili, baik di Rusia atau di Pengadilan Kriminal Internasional," katanya.

Namun Kemp menyadari bahwa hal itu tidak mungkin terjadi.

Dia mengatakan bahwa sementara pembunuhan mungkin tidak dapat diterima oleh banyak orang, itu juga mungkin satu-satunya cara untuk mengakhiri perang dan mencegah konflik di masa depan.

"Dia adalah 'Panglima Tertinggi' pasukan Rusia yang memerintahkan perang agresi ilegal dan merupakan target yang sah,” katanya.

Kemp kemudian melakukan kilas balik masa lalu ketika Inggris memburu pemimpin NAZI Adolf Hitler.

“Seandainya dia disingkirkan dan bukannya didiamkan di akhir tahun 1930-an, kita tidak akan mengalami konflik yang menewaskan 70 juta orang,” katanya.

Kemp juga menyamakan Putin dengan  Osama Bin Laden, dedengkot ISIS  Abu Bakr Al Baghdadi dan Komandan Garda Republik Iran Qasem Soleimani.

Semua orang tersebut  mewakili ancaman langsung ke Barat. 

“Mereka semua dibunuh untuk melawan ancaman itu. Putin mewakili ancaman permanen dan mematikan yang akan tetap ada selama dia berada di sana,” ucap Kolonel Richard Kemp.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: