Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

3 Pemimpin Eropa Rela Tempuh Perjalanan Berbahaya untuk Temui Presiden Ukraina

3 Pemimpin Eropa Rela Tempuh Perjalanan Berbahaya untuk Temui Presiden Ukraina Kredit Foto: Reuters/Gleb Garanich
Warta Ekonomi, Kiev, Ukraina -

Tiga pemimpin Eropa rela menempuh perjalanan panjang dan berbahaya dengan kereta api dari Polandia ke Kyiv untuk menunjukkan dukungannya saat kota tersebut diinvasi Rusia. Aksi mereka pun menuai pujian dari Ukraina.

Dilansir dari BBC, Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki, Perdana Menteri Slovenia Janez Jansa, dan Perdana Menteri Republik Ceko Petr Fiala bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kyiv pada Selasa (15/3/2022).

Baca Juga: Presiden Ukraina Kirim Pesan Menohok ke Barat: Butuh Lebih Banyak, Bantuan Habis dalam 20 Jam

img_62316a2f5ece74-85986425-61718402.jpg

Rombongan itu menjadi pemimpin pertama Barat yang mengunjungi Ukraina sejak invasi Rusia.

"Kami mengagumi perjuangan berani Anda. Kami tahu Anda juga berjuang demi hidup kami. Anda tak sendirian, negara kami berdiri di sisi Anda," twit Petr Fiala untuk Ukraina.

Sementara itu, Morawiecki menyatakan kalau Eropa tak akan pernah sama jika kehilangan Ukraina.

"Sebaliknya, itu akan menjadi versi kekalahan, memalukan, dan menyedihkan dari dirinya yang dulu," tulisnya.

Kedatangan mereka pun disambut gembira oleh Zelensky.

"Kunjungan Anda merupakan ekspresi dukungan yang kuat bagi Ukraina," ungkap Zelensky.

Menurut Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal di Twitter, mereka membahas sanksi menghancurkan terhadap Rusia. Mereka juga mengakui Rusia sebagai sponsor terorisme.

Saat diskusi berlangsung, ledakan keras terdengar di seluruh Kyiv dari pertempuran di tepi barat laut ibu kota.

Menurut Uni Eropa, ketiga pemimpin tersebut tak membawa mandat tertentu. Namun, para pemimpin di Brussel telah mengetahui kunjungan tersebut.

Wakil Menteri Luar Negeri Polandia Marcin Przydacz mengakui perjalanan itu berisiko. Meski begitu, risiko itu baginya layak diambil demi nilai-nilainya. Mereka pun telah memberi tahu Rusia tentang kunjungan tersebut.

Ketiganya memutuskan pergi dengan kereta api karena terbang dengan jet militer Polandia dapat dianggap oleh Rusia sebagai provokasi berbahaya. Namun, belum jelas kapan kereta mereka akan berangkat kembali ke Warsawa.

Mereka telah menjadi pendukung lantang Ukraina dalam beberapa pekan terakhir. Perdana menteri Slovenia pekan lalu menyerukan Uni Eropa agar mengirim pesan kuat bahwa Ukraina pada akhirnya akan diberikan keanggotaan.

Sementara itu, menurut Menteri Luar Negeri Ceko Jan Lipavsky, kunjungan itu merupakan isyarat kuat dan penting untuk menunjukkan solidaritas dengan Ukraina.

"Keamanan Ukraina adalah keamanan Eropa. Oleh karena itu, kami perlu melakukan segala kemungkinan untuk membantu mereka bertahan dari serangan biadab Rusia yang memuakkan ini," tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: