Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PHK Massal Bikin Ratusan Karyawan SiCepat di Ujung Tanduk: Mau Ramadan, Gak Sanggup Bayar THR?

PHK Massal Bikin Ratusan Karyawan SiCepat di Ujung Tanduk: Mau Ramadan, Gak Sanggup Bayar THR? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kabar tak sedap datang dari perusahaan jasa pengiriman PT SiCepat Ekspres Indonesia (SiCepat). Belakangan diketahui SiCepat akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 700 karyawannya. 

Menaggapi pemberitaan tersebut, pihak Kemenaker pun melakukan pertemuan dengan manajemen SiCepat. Menurut Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial (PHI) dan Jamsos Kemenaker, Indah Anggoro Putri, PHK tersebut dilatarbelakangi oleh hasil evaluasi kinerja para karyawan. Baca Juga: RS Bunda Digugat Miliaran Rupiah Gara-Gara PHK Karyawan: Diberi Kesempatan, Tetap Melanggar Aturan!

"Permasalahan tersebut berkaitan dengan hasil evaluasi kinerja para pekerja yang dinilai tidak memenuhi standar kinerja yang telah ditetapkan perusahaan," ungkapnya, Kamis, 17 Maret 2022 kemarin. 

Kabar PHK massal ini pun turut ramai diperbincangkan di media sosial, kendati sudah ada permohonan maaf dari pihak manajemen. Tak sedikit warganet yang menyayangkan rencana PHK massal terhadap para kurir SiCepat. 

"Padahal setiap belanja di dimarket place pake sicepat terus walaupun ada kurir lainnya tetap sicepat yg dipilih, semoga ga jadi deh phk masalnya," tulis warganet @fahrozi*** dalam kolom komentar Instagram Warta Ekonomi, dilihat pada Jumat, 18 Maret 2022.

Momen PHK yang dilakukan jelang Ramadan ini pun turut menjadi sorotan warganet. Seorang warganet @rifal*** mengatakan bahwa PHK semacam ini umum terjadi jelang bulan puasa. Hal itu berkaitan dengan kewajiban perusahaan untuk membayar tunjangan hari raya (THR) kepada karyawannya saat Idulfitri. Setelah Idulfitri, rekrutmen akan kembali dilakukan.

"Biasanya emang sengaja di pecat, Soalnya udah mau masuk bulan puasa karna perusahaan akan ngasih THR ke pegawai. Dengan cara "dirumahkan" pegawai, jadi perusahaan ngak repot2 ngasih THR lagi. Udah habis Lebaran perusahaan akan buka loker lagi. Dah biasa kek gini," tulisnya.

Anggapan serupa juga diamini oleh warganet @pablo.esda*** yang mengatakan, "Karna takut ngasih thr, abis lebaran ntar buka lowongan lagii."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: