Survei DSI: Partai Golkar dan Airlangga Raih Elektabilitas Tertinggi, Ini Faktor Penyebabnya
Sedangkan, lanjut Permadi, sosok Presiden yang diinginkan masyarakat penerima tongkat estafet Presiden Joko Widodo didapati hasil jawaban responden mengungkapkan 93,4 persen menginginkan sosok presiden yang bekerja dan terbukti kerjanya memberikan dampak kesejahteraan bagi masyarakat. Kemudian 86,8 persen responden menginginkan sosok yang berpengalaman di birokrasi pemerintahan serta memiliki dukungan parpol yang kuat di parlemen kemudian 60,8 % responden menginginkan kriteria pemimpin yang merakyat.
"Hasil temuan ini menunjukan trend yang mulai bergeser dari sosok presiden yang merakyat sebelumnya ke sosok presiden yang program-program kerjanya bisa memberikan benefit dan peningkatan kesejahteraan pada masyarakat," terangnya.
Karenanya, kata Permadi, preferensi publik terhadap tokoh-tokoh yang paling banyak dipilih jika Pilpres digelar hari ini, maka dalam hasil survei ini, Ketua umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mendapat elektabilitas tertinggi.
"Airlangga Hartarto dianggap sebagai representasi sosok presiden yang diinginkan masyarakat dengan perolehan 21,7 persen. Sementara Prabowo berada di urutan dua dengan perolehan angka 17,8 persen. Adapun di urutan ketiga ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan perolehan 15,6 persen," urai Permadi.
Selanjutnya, ada nama Jenderal Dudung Abdurachman dengan tingkat keterpilihan sebanyak 6,2 persen, diikuti oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebanyak 4,3 persen, dan Ketua DPR RI Puan Maharani dengan angka 3,4 persen.
Sementara tokoh lainnya ada Kepala KSP Moeldoko dengan angka 3,2 persen, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo 2,6 persen, Mendagri Tito Karnavian 3,2 persen, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa 1,1 persen, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar 2,6 persen dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 1,8 persen, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo 1,1 persen, Menko Polhukam Mahfud MD 1,1 persen, dan Ridwan Kamil 2,8 persen.
Sedangkan responden yang menjawab tidak tahu atau belum menentukan pilihan (undecided) sebanyak 12,3 persen.
Survei ini dilakukan di 34 provinsi di Indonesia dari tanggal 2-15 Maret 2022. Responden dari penelitian ini adalah Warga Negara Indonesia yang sudah berumur di atas 17 tahun yang sudah memiliki hak pilih yang tersebar di 479 kabupaten/kota di Indonesia dengan berdasarkan pada Jumlah pemilih pada pilpres 2019 yang ada, yaitu 190,77 juta jiwa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: