Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Dukung Perang, China Sampai-sampai Minta Tolong NATO Lakukan Hal Ini

Tak Dukung Perang, China Sampai-sampai Minta Tolong NATO Lakukan Hal Ini Kredit Foto: Reuters/Shubing Wang
Warta Ekonomi, Beijing -

China menyatakan telah berdiri di sisi yang benar atas krisis Ukraina. Posisinya pun sejalan dengan keinginan sebagian besar negara, menurut Menteri Luar Negeri China Wang Yi.

"China tak akan pernah menerima paksaan atau tekanan eksternal. Kami juga menentang tuduhan dan kecurigaan tak berdasar terhadap negara kami," bunyi pernyataan Wang pada Minggu (20/3), dilansir dari Reuters.

Baca Juga: Waspada, Manuver Kapal Induk China Diikuti Kapal Penghancur Amerika Bikin Dunia Gawat

Komentar Wang diterbitkan setelah Presiden Amerika Serikat (AS) memperingatkan Presiden China Xi Jinping pada Jumat (18/3/2022) tentang konsekuensi jika Beijing memberikan dukungan materi untuk invasi Rusia ke Ukraina.

Selama panggilan video dengan Biden, Xi mengatakan bahwa perang di Ukraina harus diakhiri sesegera mungkin. Ia pun meminta negara-negara NATO untuk mengadakan dialog dengan Moskow. Namun, ia tak menyalahkan Rusia, menurut pernyataan Beijing tentang percakapan tersebut.

Menurut Wang, pesan terpenting yang dikirim Xi adalah bahwa China selalu menjadi kekuatan untuk menjaga perdamaian dunia.

"Kami selalu berdiri untuk menjaga perdamaian dan menentang perang. Posisi China objektif dan adil serta sejalan dengan keinginan sebagian besar negara. Waktu akan membuktikan bahwa China berada di sisi yang benar dalam sejarah," sambung Wang.

Di sisi lain, Wakil Menteri Luar Negeri Le Yucheng menyatakan kalau sanksi yang dijatuhkan oleh Barat terhadap Rusia semakin keterlaluan.

AS dan sekutunya di Eropa dan Asia telah menjatuhkan sanksi besar-besaran terhadap Rusia atas invasi Ukraina.

Sementara itu, meski mengakui kedaulatan Ukraina, China berulang kali menyatakan bahwa Rusia punya masalah keamanan yang sah yang harus ditangani. Negeri Tirai Bambu pun mendesak solusi diplomatik untuk konflik tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: