Pawang Hujan di GP Mandalika Jadi Sorotan Asing, Responsnya Beda dari Netizen Indo!
Indonesia menjadi tuan rumah perlombaan balap motor papan atas yang diselenggarakan di Sirkuit Internasiona Mandalika, di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu (20/3/2022). Indonesia pertama kalinya sejak tahun 1997 menggelar perhelatan balap motor bergengsi itu.
Namun terlepas dari momen bersejarah itu, bukan cuma aksi para pebalap yang menjadi sorotan tetapi juga mengenai seorang wanita yang mampu memikat semua orang. Dia adalah Rara Istiani Wulandari, seorang dukun atau pawang hujan yang dikabarkan direkrut pihak penyelenggara.
Baca Juga: Sulit Betul Jadi Orang PKS, Ngomongin Pawang Hujan Langsung Netizen Nyinyir Banget, Simak!
Dikutip dari Coconuts, pawang hujan itu dikabarkan direkomendasikan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir untuk menunda hujan di Mandalika. Rara dikabarkan sudah membuktikan “kemampuannya” dengan mengalihkan curah hujan selama Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang --di mana Erick menjadi ketua panitia.
Untuk grand prix Mandalika, Rara dipekerjakan oleh Perusahaan Pengembangan Pariwisata Indonesia milik negara, salah satu penyelenggara balapan.
Pawang hujan masih diyakini oleh banyak orang Indonesia memiliki kemampuan untuk menunda hujan dan sering disewa untuk acara outdoor seperti pernikahan.
Yang cukup menarik, ketika akun Facebook resmi MotoGP dan media Jerman praktis memuji aksi Rara tersebut. Namun hal yang sama tidak bisa dikatakan, karena netizen Indonesia punya pandangan lain.
"Tolong bertobat, jangan mencoba untuk menantang kehendak Tuhan," kata seorang pengguna Facebook.
“Masih ada orang yang percaya penipu. Tidak ada lagi yang namanya dukun di dunia ini. Yang ada adalah penipu yang mengaku bisa mengendalikan hujan. Mudah-mudahan, Tuhan memberi kita pencerahan,” kata yang lain.
Yang lain justru menyatakan bahwa Rara 'gagal' melakukan pekerjaannya karena hujan tetap turun.
Sementara komentar buruk media sosial mungkin mengganggu beberapa orang, Rara sendiri mengangkat bahu acuh tak acuh.
“Saya tidak punya masalah (dengan komentar seperti itu). Saya katakan dari awal bahwa saya melakukan ini sebagai layanan untuk Indonesia,” kata Rara, yang dikabarkan dibayar mahal untuk melakukan pekerjaannya.
Wanita kelahiran Jayapura itu berkomentar bahwa sebenarnya dia diminta untuk memastikan ada hujan untuk memastikan bahwa rute sirkuit tidak terlalu panas. Dengan cara itu, dia mengatakan dia “berhasil” mendapatkan hujan di pagi hari, serta gerimis di sore hari sehingga para pembalap akan merasa nyaman.
Grand prix Mandalika diadakan dari tanggal 18 hingga 20 Maret, yang berpuncak pada antrean penonton yang memadati pada hari perlombaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: