Di Medsos, Orang Indonesia Sangat Mendukung Rusia Dibanding Ukraina, Pakar Beber Penyebabnya
Menurut Yohanes Sulaiman, dosen hubungan internasional Universitas Jenderal Achmad Yani Bandung, sebagian persoalannya terletak pada ketidaksukaan sebagian orang Indonesia terhadap AS yang dipendam, meski sebelumnya mereka mungkin telah keluar untuk memprotes perang Rusia di Chechnya dan serangannya ke Suriah.
Sebagian besar ketidakpercayaan berasal dari periode setelah 9/11 dan tanggapan Indonesia terhadap apa yang disebut 'Perang Melawan Teror' AS di negara mayoritas Muslim itu.
Baca Juga: Momen Dramatis Detik-detik Pasukan Ukraina Ledakkan Tank Rusia, Pasukan Putin Kocar-Kacir
“(Orang Indonesia Pro-Rusia) tidak menyukai dan mempercayai AS. Orang-orang melihat AS menyerang Afghanistan dan Irak di masa lalu karena alasan yang dianggap dibuat-buat seperti konspirasi 9/11 dan kurangnya Senjata Pemusnah Massal (digunakan sebagai dalih untuk perang di Irak),” imbuh Sulaiman.
“Ini berdampak pada mereka mempertanyakan kredibilitas sumber berita, dalam arti media massa AS. Banyak yang menyatakan bahwa mereka tidak bisa begitu saja menerima berita dari AS tanpa membaca sisi lain --tetapi akar dari ini adalah ketidakpercayaan mereka terhadap AS secara umum,” terangnya lagi.
Survei Pew Research Center di Washington DC, menunjukkan sikap skeptis yang lebih besar terhadap AS di Indonesia dibandingkan dengan banyak negara lain di Asia Pasifik.
Sebuah studi Pew yang dirilis pada Februari 2020 menunjukkan hanya 42 persen orang Indonesia yang berpandangan baik tentang AS, terendah dari enam negara yang disurvei.
Daya pikat pria macho
Orang Indonesia juga cenderung melihat situasi di Ukraina melalui prisma konflik lain.
Lebih dari 90 persen dari 270 juta penduduk Indonesia adalah Muslim, dan dukungan untuk hak-hak Palestina secara tradisional tinggi. Negara ini tidak memiliki hubungan formal dengan Israel.
“Ada masalah standar ganda dan whataboutism di mana Israel meneror Palestina, jadi mengapa tidak ada masalah dengan itu, tetapi Ukraina adalah masalah?” kata Sulaiman.
Namun, Satria memperingatkan bahwa dukungan daring untuk Rusia di Indonesia tetap bersifat anekdot dan bahwa belum ada “studi atau upaya apa pun untuk benar-benar memahami dan memahami seberapa luas sentimen ini di masyarakat Indonesia.”
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto