Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dalam 2 Minggu, Pos Indonesia Salurkan 90% Dana Program Kartu Sembako kepada 18,8 Juta Penerima

Dalam 2 Minggu, Pos Indonesia Salurkan 90% Dana Program Kartu Sembako kepada 18,8 Juta Penerima Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Charles mengungkapkan sejumlah tantangan terkait penyaluran dana ini. Di samping persoalan alam dan geografis juga metode penyaluran bantuan periode sebelumnya.

"Tantangannya paling kita rasakan perlu effort yang lebih besar di Papua. Penyaluran biasa dilakukan secara kolektif atau komunitas. Tapi ini penyaluran langsung. Kita melakukan pendekatan dengan tokoh informal; pendeta gereja dan ini bisa berjalan," ujar Charles.

Lebih lanjut, tantangan lainnya adalah perubahan data KPM. Hal itu lantaran KPM tidak dapat ditemui secara langsung dan perubahan alamat.

Tepat Waktu, Tepat Sasaran

Dalam banyak forum, salah satu kendala klasik dalam penyaluran bantuan sosial atau dana kepada masyarakat ialah soal tepat sasaran atau tidak. Charles meyakini penyaluran bantuan dana kali ini lebih tepat sasaran. 

Sebab, Pos Indonesia menggunakan teknik geotagging. Artinya, petugas akan memotret langsung wajah dan rumah setiap KPM atau penerima yang telah terverifikasi. 

Upaya ini menjadi ikhtiar dan jawaban agar penerima bantuan tepat sasaran. Charles menambahkan model bantuan ini juga diyakini sesuai kebutuhan masyarakat.

Diakui Charles terdapat penggiringan atau pemaksaan masyarakat untuk langsung membeli sembako di toko atau warung tertentu setelah menerima dana tunai. Masyarakat pun diancam dikeluarkan dari daftar KPM untuk bantuan di masa mendatang.

Padahal, kata Charles, bisa saja KPM tidak membutuhkan sembako yang disediakan. Saat peninjauan di lapangan, ia mendengar langsung pengakuan KPM yang merupakan seorang ibu saat menerima dana tunai.

"Kami punya cerita. 'Sekarang bisa beli susu. Kalau dulu (uang langsung) ditukar beras.' Ini suara yang valid dari masyarakat. Ini pengalaman yang menarik bagi saya," kata Charles.

Lebih lanjut, bantuan dana tunai tanpa pemaksaan untuk belanja di tempat tertentu, menjadi penggerak ekonomi lebih luas di tengah masyarakat. Hal ini sangat sesuai dengan harapan Presiden Jokowi dalam konteks pemulihan ekonomi nasional di tengah Covid-19.

Charles tidak lupa berterima kasih kepada semua pihak terkait dalam melancarkan penyaluran bantuan kali ini. Terutama kepada pemerintah daerah setempat, aparat keamanan dan tokoh informal lain.

Charles optimitis, pihaknya dapat melakukan lebih cepat dari hal ini jika mendapatkan kepercayaan lebih lanjut dari pemerintah. Pasalnya, pihaknya telah mendapatkan banyak pelajaran dan pengalaman berharga dari kepercayaan kali ini.

"Saya optimistis, bisa," kata Charles.

Antusiasme KPM Terima Bansos Kartu Sembako

Masyarakat sangat antusias menerima bantuan dalam bentuk uang tunai. Sebab, dengan uang tunai mereka lebih leluasa berbelanja sesuai kebutuhan.

Salah satunya, Farida. Penerima manfaat dari Kota Bandar Lampung ini sehari-hari berdagang pecel dan Soto. Setiap hari, Farida berdagang demi memenuhi kebutuhan anak-anak. Terlebih suaminya telah meninggal dunia sejak 2011 akibat kecelakaan lalu lintas.

Bisa menerima bantuan dana program kartu sembako dari Kemensos, disambut penuh syukur oleh Farida.

"Saya senang banget dapat bantuan. Siapa coba yang mau kasih uang cuma-cuma di zaman covid-19, zaman susah, begini?" ucap Farida.

Uang bansos senilai Rp600 ribu akan digunakan Farida untuk berbelanja sembako.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: