Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dicopot dari Komisaris BUMN, Immanuel Ebenezer Buka-bukaan: Ada Dendam di Lingkaran Jokowi

Dicopot dari Komisaris BUMN, Immanuel Ebenezer Buka-bukaan: Ada Dendam di Lingkaran Jokowi Kredit Foto: Instagram/Joko Widodo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Relawan Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer membeberkan ada dendam di lingkaran Jokowi terhadap dirinya usai dia bersaksi membela eks Sekjen FPI, Munarman.

Immanuel menduga ada alasan dendam di balik pencopotan dirinya dari jabatannya sebagai Komisaris Utama di anak perusahaan BUMN PT Pupuk Indonesia (persero) yakni PT Mega Eltra.

Diketahui, Immanuel Ebenezer dicopot dari jabatannya sebagai Komisaris Utama di anak perusahaan BUMN PT Pupuk Indonesia (persero) yakni PT Mega Eltra yang terjadi Rabu (23/3).

Baca Juga: Jaksa Ceramahi Munarman Habis-habisan Pakai Ayat Alquran, Sebut Jangan Zalim!

Noel, sapaan akrabnya menduga ada dendam di lingkaran Presiden Jokowi gara-gara dirinya bersaksi meringankan atas eks Sekjen FPI Munarman.

“Saya lihat motifnya saya lihatnya ada dendam di lingkaran Jokowi terhadap saya, pintu masuknya kasus Munarman gitu, dan Munarman pun dituntut 8 tahun, tuntutannya 8 tahun, kalau Munarman benar-benar teroris, Munarman akan dihukum mati atau hukuman setidaknya seumur hidup,” kata Noel saat dihubungi, Rabu (23/3/2022).

Noel juga menduga adanya dendam lantaran dirinya yang kerap mengkritik kebijakan pemerintahan Jokowi.

Jadi, kata dia, pencopotan dirinya berangkat dari kesaksian atas kasus Munarman hingga dendam akibat kerap kritik kebijakan.

“Itu yang pasti, itu (jadi saksi Munarman) pintu masuk, dugaannya dendam, karena lingkaran Jokowi sering kita kritik kebijakannya,” ucapnya.

Lebih lanjut, Noel menduga hal tersebut lantaran tidak menemukan alasan dirinya dicopot. Bahkan, menurutnya, PT Mega Eltra justru mendapatkan peningkatan laba usai dirinya bergabung jadi Komisaris Utama.

“Justru itu tidak ada alasan, saya tanya alasannya apa? Nggak ada, gitu, kalau soal kinerja bisa dicek Mega Eltra setelah saya masuk untung atau tidak, laba cukup lumayan Rp 31 sekian miliar dari yang tidak pernah untung. Gitu,” katanya.

“Dari kinerja nggak bisa mereka uber (kejar), saya cacat atau punya cela di perusahaan juga tidak, kena korupsi, meras, apa lagi pakai-pakai duit dari perusahaan, narkoba juga tidak,” ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: