Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Guru Besar IPB: Bawang Merah Melimpah, Tidak Perlu Impor

Guru Besar IPB: Bawang Merah Melimpah, Tidak Perlu Impor Pedagang memperlihatkan bawang merah di pasar tradisional Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (13/1). Menurut pedagang, sepekan terakhir harga bawang merah lokal merangkak naik dari harga Rp26 ribu-Rp30 ribu perkilogram, menjadi Rp42 ribu perkilogram yang dipicu kosongnya stok dan dampak dari cuaca yang belum menentu. | Kredit Foto: Antara/Rahmad
Warta Ekonomi, Jakarta -

Guru Besar IPB, Prof. Edi Santosa, meyakini bahwa ketersediaan bawang merah di pasaran bakal tersedia secara melimpah. Hal ini terjadi karena para petani di sejumlah sentra sedang melakukan panen raya sehingga kondisi bawang dan cabai untuk menghadapi puasa dan Lebaran dalam kondisi aman dan terkendali.

"Yang penting jangan berpikir impor karena ketersediaan bawang pasti dalam kondisi aman. Terlebih saat ini para petani di beberapa daerah sedang melakukan panen raya," ujar Prof Edi saat dihubungi, Kamis (24/3/2022).

Baca Juga: BPS: Ekspor Pertanian Januari Februari 2022 Tumbuh 11,45 Persen

Menurutnya, harga bawang merah pada saat bulan suci Ramadan nanti akan turun secara signifikan. Begitu juga dengan komoditas cabai yang berdasarkan data pragnosa neraca Kementan, ketersediaannya cukup melimpah dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Jadi masyarakat tidak perlu khawatir karena kondisinya bisa memenuhi kebutuhan selama puasa dan Lebaran," katanya.

Senada, Ketua KTNA, Yadi Sofyan Noor meyakini ketersediaan bawang merah bakal meningkat tajam, seiring adanya panen raya yang digelar petani di sejumlah daerah. Karena itu, Yadi meminta agar masyarakat tidak khawatir dan tetap khusyuk dalam menjanlankan ibadah puasa minggu depan.

"Tidak boleh berpikir impor atau berpikir lain-lain. Terutama yang menyurutkan semangat petani dalam berproduksi. Kita harus dukung mereka karena produksinya meningkat," katanya.

Ketua Asosiasi Champiaon Cabai dan Bawang Nasional, Tunov Mondro Atmojo memastikan ketersediaan cabai dan harga di sejumlah sentra dalam kondisi aman. Bahkan saat ini, panen raya masih berlangsung baik di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan daerah lainnya.

"Untuk puncak panen akan jatuh di bulan puasa sampai habis Lebaran mendatang. Walaupun harga bawang di petani turun, bagi petani itu sudah biasa dan tidak menjadi persoalan. Yang penting ketersediaannya aman," katanya.

Walau demikian, Tunov menyayangkan adanya pemberitaan harga cabai yang masih berkisar di Rp70 ribu. Padahal kata dia, harga cabai di lingkaran petani sudah turun sampai Rp28 ribu.

"Kami berharap masyarakat juga mendapat informasi bahwa harga cabai saat ini Rp28 ribu bukan Rp70 ribu seperti yang setiap hari diberitakan," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: