Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PLN Bangun PLTA Pumped Storage Pertama dan Terbesar di Indonesia Berkapasitas 1.040 MW

PLN Bangun PLTA Pumped Storage Pertama dan Terbesar di Indonesia Berkapasitas 1.040 MW Kredit Foto: PLN
Warta Ekonomi, Bandung -

PT PLN (Persero) terus berupaya meningkatkan investasi yang diarahkan kepada pengembangan proyek-proyek berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT). Salah satunya adalah melalui penyelesaian pembangunan megaproyek PLTA Upper Cisokan Pumped Storage (UCPS).

General Manager PLN UIP JBT, Djarot Hutabri EBS, menyampaikan bahwa untuk mendorong transisi energi dan dekarbonisasi guna mencapai target net zero emission pada tahun 2060 dan target bauran EBT sebesar 23% pada 2025, PLN berkomitmen untuk mengembangkan pembangkit– pembangkit berbasis EBT.

Baca Juga: Begini Langkah Nyata PLN dalam Menuju NZE

"Sesuai dengan Green RUPTL 2021–2030, PLN berkomitmen mengembangkan pembangkit–pembangkit berbasis EBT dengan kapasitas total 20,9 GW untuk mendukung pencapaian target bauran energi 23% di tahun 2025 dan target Net Zero Emission di tahun 2060. Mendukung hal tersebut, PLN UIP JBT mendapatkan penugasan untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air Pumped Storage pertama di Indonesia berkapasitas 1040 MW yang memanfaatkan Sungai Cisokan, anak Sungai Citarum," jelas Djarot dalam keterangan resminya, Jumat (25/3/2022).

Berlokasi di perbatasan Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, PLTA UCPS merupakan proyek pembangkit Listrik Tenaga Air dengan teknologi Pumped Storage pertama di Indonesia. Memiliki kapasitas sebesar 1.040 Mega Watt (MW), PLTA UCPS juga akan menjadi PLTA terbesar se-Indonesia yang sebelumnya status PLTA terbesar dipegang oleh PLTA Cirata dengan kapasitas 1.008 MW.

Djarot menyebutkan, pembangunan PLTA UCPS bertujuan untuk meningkatkan kapasitas daya pembangkit listrik pada saat beban puncak. PLTA ini akan memiliki dua bendungan dengan ketinggian berbeda. Pada kondisi beban puncak atau saat kebutuhan listrik tinggi, air akan dialirkan dari bendungan atas ke bendungan bawah untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik. Sementara, saat kebutuhan listrik rendah, dengan memanfaatkan kelebihan daya yang ada, air akan dipompa kembali dari bendungan bawah ke bendungan atas.

Adapun pembangunan PLTA UCPS ke depannya akan meliputi pembangunan Bendungan atas dan bawah, Power House, Terowongan (Tunnel), Switchyard, Jaringan Transmisi, serta Access Road sepanjang 27 kilo meter (km) yang telah selesai dikerjakan pada sejak awal tahun 2020 lalu. Sementara, pembangunan konstruksi utama proyek PLTA UCPS rencananya akan dimulai tahun 2022 ini untuk pekerjaan paket 1, yaitu Lot 1A– Bendungan dan Lot 1B–Waterways.

Seperti diwartakan sebelumnya, pembangunan PLTA UCPS ini akan dilaksanakan melalui dukungan pembiayaan dari World Bank. Bertempat di Auditorium PLN Kantor Pusat, Jakarta, 14 Maret 2022, PT PLN (Persero) telah mendapatkan pendanaan sebesar US$380 juta dari US$610 juta yang ditandai dengan penandatanganan Naskah Perjanjian Penerusan Pinjaman (NPPP). Seremonial kerja sama tersebut dilakukan antara PLN dengan Pemerintah Indonesia yang diwakili Kementerian Keuangan melalui skema perjanjian penerusan pinjaman atau Subsidiary Loan Agreement (SLA).

Selain itu, proyek PLTA UCPS juga direncanakan akan didanai oleh Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dengan total pendanaan US$230 juta dalam bentuk co-financing dengan World Bank dengan skema serupa.

Ke depannya, PLTA UCPS akan membantu meningkatkan fleksibilitas dan efisiensi sistem dengan menyeimbangkan antara pasokan dengan permintaan. Tentunya juga, proyek ini akan meningkatkan keandalan serta kualitas layanan listrik pada sistem kelistrikan Jawa-Bali. PLN berkomitmen akan terus meningkatkan energi hijau yang ramah lingkungan dengan peningkatan bauran EBT sesuai dengan target yang dicanangkan.

"Proyek ini direncanakan COD pada tahun 2025 untuk meningkatkan keandalan pasokan listrik di Jawa–Bali serta meningkatkan akses masyarakat atas tersedianya energi listrik yang bersih dan ramah lingkungan," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: