Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berani Banget, Luhut Disemprot Orang ini Sampai Bilang: 'Jangan Campuri Ibadah Kami'

Berani Banget, Luhut Disemprot Orang ini Sampai Bilang: 'Jangan Campuri Ibadah Kami' Kredit Foto: Okezone
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Haris Pertama protes keras terhadap pernyatan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan yang berencana membatasi salat tarawih pada bulan puasa tahun ini.

Haris meminta Luhut  untuk tidak selalu mencampuri kegiatan peribadatan umat Muslim.

Haris mengatakan, sejak Covid-19 melanda Indonesia beberapa tahun lalu, Luhut selalu tampil paling depan mengatur urusan umat Muslim terutama mengenai ibadah umat Islam saat masa puasa hingga lebaran.

“Setiap masuk bulan Ramadhan selalu saja begini, urus saja urusanmu yang lain pak, jangan campuri ibadah kami umat muslim,” kata Haris Pertama Kamis (25/3/2022).

Haris kemudian  mengungkit gelaran MotoGP Mandalika yang dihelat akhir pekan lalu, dimana  kegiatan itu dipadati ribuan penonton, dia mengatakan saat gelaran ajang tersebut Pemerintah justru tidak membuat peraturan apapun untuk mencegah Covid-19, termasuk tidak adanya persyaratan vaksin booster.

Menurut Haris ini tidak adil sebab pemerintah justru menjadikan vaksin dosis ketiga itu sebagai syarat untuk ikut salat tarawih.

“Kemarin di Mandalika apakah sudah booster semua???” katanya lagi.

Haris kemudian meminta Luhut untuk tahu diri, posisinya saat ini hanya seorang menteri yang notabene adalah pembantu presiden. Jadi Luhut tidak berhak untuk mengatur berbagai kegiatan masyarakat pada bulan puasa nanti.

“Ingat pak, kau bukan PRESIDEN, semua urusan mau kau atur,” katanya.

Sebagaimana diketahui, Luhut mengatakan, pemerintah bakal melakukan pembatasan salat tarawih pada bulan ramadhan tahun ini, itu dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19. Umat muslim yang hendak salat tarawih di rumah ibadah  harus sudah menerima vaksin dosis ketiga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: