Didepak dari Komisaris Anak Usaha BUMN, Noel Semakin ‘Barbar’ Kini Sebut Erick Menteri Paling Beloon
Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer (Noel) berbicara panjang lebar mengenai pemecatan dirinya dari komisaris utama anak perusahaan BUMN PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Mega Eltra. Pemecataan itu disinyalir Noel membela Pentolan Front Pembela Islam (FPI) Munarman dalam kasus terorisme.
Noel mengatakan, kalau dugaan pemecatan dirinya itu gara-gara dia bersaksi untuk meringankan Munarman benar adanya, maka Menteri BUMN Erick Thohir dan jajarannya dinilai sangat bodoh. Sebab menurutnya, bersaksi dalam persidangan untuk meringankan kasus Munarman yang diduganya sengaja diteroriskan bukan sebuah kesalahan.
“Andai Erick Thohir memecat saya karena dia (Munarman), ya dia termasuk menteri paling beloon," kata Noel dalam sebuah video yang tayang di Youtube Realita TV dikutip Populis.id Selasa (29/3/2022).
Baca Juga: Sebut FPI, Noel Blak-blakan Soal Munarman: Dia Ngakuin Republik Indonesia!
Noel mengaku, setelah dirinya memberi kesaksian buat Munarman, ada pihak tertentu yang menudingnya radikal, bahkan dia juga sempat diteroriskan oleh kelompok ini.
Noel merasa heran atas hal itu sebab dia adalah orang dekat Presiden Jokowi yang mustahil terafiliasi dengan kelompok radikal. Meski begitu Noel mengaku sudah ikhlas kehilangan jabatannya sebab keputusan membela Munarman diyakininya sama sekali tidak keliru.
"Kan saya tak terbukti (radikal), apakah memberi kesaksian itu melanggar? Saya kaget, kalau mau marah apa gunanya, orang-orang ini beloon semua," tuturnya.
Sebagaimana diketahui, setelah pemecatan Noel, Menteri Erick mengaku pihaknya tidak segan-segan memberi sanksi tegas kepada oknum di tubuh BUMN yang terlibat gerakan terorisme. Dia mengatakan BUMN harus bersih dari gerakan-gerakan yang mengancam ideologi bangsa.
"Saya dan segenap jajaran saya mendukung sanksi yang tegas bagi oknum di Kementerian BUMN maupun perusahaan BUMN yang terduga dan terbukti terlibat gerakan radikalisme dan terorisme tanpa terkecuali. Kita pastikan bersama-sama tidak ada tempat bagi terorisme di tubuh BUMN," kata Erick.
"Kami terus memperkuat proses internal untuk pencegahan dan penanganan radikalisme di lingkungan BUMN, termasuk kerja sama dengan BNPT, NU, dan Muhammadiyah," tambahnya memungkasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: