Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kinerja Pemerintah Menurun Dalam Menanggulangi Masalah Ekonomi

Kinerja Pemerintah Menurun Dalam Menanggulangi Masalah Ekonomi Kredit Foto: Djati Waluyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam tiga bulan terakhir, kinerja pemerintah di mata warga dalam menanggulangi masalah ekonomi mengalami penurunan. Hal ini terungkap dalam hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk “Kondisi Ekonomi-Politik dan Kinerja Pemerintah: Evaluasi Publik Nasional” yang disiarkan melalui kanal YouTube SMRC TV, pada 30 Maret 2022. 

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, dalam presentasinya menyatakan bahwa terdapat 54,5 persen warga yang merasa puas dengan kinerja pemerintah pusat dalam menangani pemulihan ekonomi akibat wabah Covid-19. Sementara yang kurang atau tidak puas sama sekali mencapai 41,8 persen.

Baca Juga: Kepuasan Publik Atas Presiden Menurun, SMRC: Hasil Evaluasi Publik Terhadap Harga Bahan Pokok

Walaupun publik yang puas atas kinerja pemerintah pusat menanggulangi persoalan ekonomi lebih besar dari yang tidak puas, tapi penilaian positif ini mengalami kemunduran dalam tiga bulan terakhir. 

“Pada survei Desember 2021, apresiasi publik atas kinerja pemerintah pusat di bidang ekonomi mencapai 60,1 persen,” papar Deni. “Angka ini turun signifikan menjadi 54,5 persen pada Maret 2022.” 

Konsisten dengan itu, penilaian negatif warga atas kinerja pemerintah pusat di sektor ekonomi meningkat. Dari 34,7 persen pada survei Desember 2021 menjadi 41,8 persen pada survei Maret 2022.

Survei ini dilakukan pada 1220 responden yang dipilih secara acak dengan metode multistage random sampling terhadap keseluruhan populasi atau warga negara Indonesia yang sudah memiliki hak pilih, yakni mereka yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.

Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1027 atau 84%. Sebanyak 1027 responden ini yang dianalisis. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,12% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling). Wawancara terhadap responden dilakukan secara tatap muka pada 13 - 20 Maret 2022.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: