Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mata-Mata Top Inggris Kuliti Habis Kekacauan Militer Rusia di Ukraina, Malu!

Mata-Mata Top Inggris Kuliti Habis Kekacauan Militer Rusia di Ukraina, Malu! Anggota pasukan angkatan udara Rusia menunggu sebelum menaiki pesawat angkut Ilyushin Il-76 selama latihan di bandar udara militer di pelabuhan Laut Azov di Taganrog, Rusia 22 April 2021. | Kredit Foto: Reuters/Stringer
Warta Ekonomi, London -

Mata-mata top Inggris menguak kekacauan pasukan Rusia yang terdemoralisasi selama invasi di Ukraina.

Dilansir dari Mirror, Kamis (31/3/2022), dia mengatakan bahwa pasukan Rusia tidak sengaja menembak jatuh salah satu pesawat sendiri dan menolak perintah saat invasi berlanjut.

Baca Juga: Inggris Siap Kembalikan Harta Oligarki Rusia, Eits... Ini Syaratnya

Mata-mata  beernama Sir Jeremy Fleming itu kini mengepalai GCHQ sebuah institusi milik pemerintah Inggris yang bertugas menyediakan sinyal dan informasi intelijen kepada negara dan angkatan bersenjata.

Dia menyebut pasukan Vladimir Putin dalam kondisi yang buruk dan tampaknya tidak siap menghadapi perang berkepanjangan yang mereka hadapi.

Sir Fleming dalam pidato pada Kamis selama perjalanan ke Australia, mengatakan bahwa Putin telah  salah menilai  invasinya ke Ukraina secara menyeluruh.

"Kami telah melihat tentara Rusia - kekurangan senjata dan moral - menolak untuk melaksanakan perintah, menyabotase peralatan mereka sendiri dan bahkan secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat mereka sendiri,” katanya.

Dia menyebut apa yang terjadi saat ini adalah perang  pribadi Putin dengan biaya yang harus dibayar oleh orang-orang yang tidak bersalah di Ukraina dan Rusia juga.

Sir Fleming juga menyinggung mengenai Wagner sebuah perusahaan militer swasta yang diduga memiliki hubungan dengan Kremlin.

Para tentara bayaran dari perusahaan itu dikatakannya digunakan sebagai "makanan meriam" karena Kremlin berusaha mati-matian untuk menyelamatkan invasinya.

“Wagner memindahkan pasukan dari konflik lain dan merekrut pejuang baru untuk meningkatkan jumlah. Para prajurit ini kemungkinan akan digunakan sebagai umpan meriam untuk mencoba membatasi kerugian militer Rusia," kata dia.

Selain itu, dia mengatakan bahwa ada indikasi bahwa penyerang siber Rusia "mencari target" di negara-negara yang menentang tindakan Moskow.

Di samping itu, Sir Fleming mengeklaim bahwa penasihat utama Putin terlalu takut untuk mengatakan tentang apa yang sebenarnya terjadi di Ukraina.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: