Kisah Orang Terkaya: Prajogo Pangestu, Anak Pedagang Karet yang Jadi Konglomerat Energi Indonesia
Hingga akhirnya pada tahun 2007, Barito menguasai 70 persen perusahaan petrokimia Chandra Asri. Pada tahun 2011, Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia yang merupakan produsen petrokimia terintegrasi di Indonesia. Lalu di tahun 2020, Prajogo kembali menambah kepemilikan saham di PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) sebesar 6.813.400 lembar saham agar memberikan kinerja yang baik dan positif di tengah pandemi Covid-19.
Selain itu, untuk memperbesar lini bisnisnya di bidang petrokimia, menurut laporan Forbes, Prajogo membeli 33,33 persen saham Star Energy dari BCPG Thailand dengan nilai USD440 juta atau Rp6,2 triliun. Usut punya usut, perusahaan ini sudah diincarnya sejak tahun 2009. Akuisisi ini pun dilakukan melalui perusahaan di bawah kendalinya, Green Era.
Saat ini Barito Pacific berfokus melakukan ekspansi di bidang petrokimia melalui proyek pembangunan kompleks petrokimia ke-dua di Indonesia oleh Chandra Asri, dan melalui ekplorasi energi panas bumi oleh Star Energy Geothermal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: