Menparekraf: Festival Kuliner 1001 Bebek di Bangkalan Upaya Pulihkan Ekonomi Pascapandemi
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyebut penyelenggaraan Festival Kuliner 1001 Bebek di Bangkalan, Jawa Timur, merupakan salah satu upaya membangkitkan ekonomi dan membuka peluang usaha pascapandemi.
Menparekraf Sandiaga saat membuka Festival Kuliner 1001 Bebek di depan Pendapa Agung Bangkalan, Jawa Timur, kemarin malam.
Baca Juga: Dorong Lapangan Kerja, Menteri Sandiaga Apresiasi Deklarasi Serikat Pekerja Parekraf di Lombok
Dia mengatakan, potensi kuliner sebagai salah satu subsektor ekonomi kreatif di Bangkalan menjadi salah satu modal utama dalam membangkitkan ekonomi masyarakat. Kuliner khas ini sangat potensial lantaran memiliki cita rasa yang unik dan disukai banyak masyarakat.
"Saya apresisasi, hari ini kita melihat antusiasme masyarakat Bangkalan, Jawa Timur, seiring dengan penanganan COVID-19 yang semakin terkendali dan membaik. Selain juga penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Ini menjadi awal kebangkitan untuk kembali membuka peluang usaha dan lapangan kerja di sektor kuliner maupun ekonomi kreatif lainnya dan juga sektor pariwisata yang terus kita bangun," katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (1/4/2022).
Baca Juga: Menparekraf Apresiasi Ajang Batam Wonderfood and Art Bazaar Ramadhan Bangkitkan Potensi Ekraf Kepri
Dalam hal ini, Menparekraf kepada seluruh pihak berkat terselenggaranya festival kuliner yang terhenti sejak dua tahun terakhir akibat pandemi COVID-19.
"Saya gunakan batik dengan aroma terapi. Tongkos yang seperti kopiah kolaborasi udeng ini juga bisa menjadi produk ekonomi kreatif untuk oleh-oleh. Jadi kalau ke Bangkalan jangan jadi Rohali (rombongan hanya liat-liat) tapi harus jadi Rojali (rombongan jadi beli) produk-produk ekonomi kreatif Bangkalan," kata Sandiaga.
Menparekraf Sandiaga yang hadir bersama Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak dan Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imran, memakai tongkos yakni topi khas masyarakat Bangkalan yang menjadi salah satu produk ekonomi kreatif selain kuliner.
Ia juga sempat mencicipi beberapa olahan kuliner bebek yang ada di festival yang sudah 4 kali terselenggara itu. Dan ada beberapa makanan khas Bangkalan lainnya yang disuguhkan seperti Topak Ladeh, Tajin Sobih, Nasi Serpang, Nasi Nya’ Litik, hingga Nasi Amboina.
Baca Juga: Menparekraf Temui Dubes Singapura untuk Indonesia Bahas Rencana Pembukaan Perbatasan
"Saya mencoba sate bebek. Tadi ada dua varian yang satu pake kecap dan satu lagi pakai kelapa. Dan sate bebek yang pake kecap itu super enak. dan ini bisa menjadi varian unggulan, nanti kalau bisa dibuatkan cerita di balik kuliner bebek. Sleian itu,saya dapat cerita dari Pak Bupati ternyata setiap akhir pekan terjual 5.000 ekor bebek sampai bebeknya harus didatangkan dari Kediri,” kata Sandiaga," ujar Menparekraf Sandiaga.
Menurutnya, Kemenparekraf menargetkan pada 2022 tercipta 700 ribu lapangan kerja baru yang berkualitas pada sektor ekonomi kreatif. Dan 400 ribu lapangan kerja baru di sektor pariwisata.
Baca Juga: Bertemu Dubes RI untuk Laos, Menparekraf Bahas Peluang Kerja Sama di Sektor Parekra
"Untuk itu pemerintah berusaha menghadirkan program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu dalam menyusun kebijakan sesuai arahan Presiden Joko Widodo berupa tatanan ekonomi baru, yang lebih terdigitalisasi, berpihak kepada UMKM pariwisata yang lebih berkualitas dan berkelanjutan," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: