“Banyak hal yang dibahas. Namun satu hal yang perlu diingat, investasi asing adalah untuk memperkuat ekonomi nasional,” katanya.
Lebih lanjut Gobel menerangkan, IKN nanti akan menjadi smart city.
“Jepang sangat berpengalaman dalam membangun smart city. Kota-kota di Jepang sangat ramah lingkungan dan berwawasan teknologi maju, karena itu sangat tepat jika Jepang bisa terlibat dalam pembangunan IKN. Selain itu, selama ini investasi Jepang di Indonesia tak pernah menimbulkan gesekan sosial karena Jepang tak membawa tenaga kerja massif, kecuali untuk tenaga ahli. Jepang tak punya beban ketenagakerjaan di dalam negerinya sehingga tak perlu menjadi bagian dari perjanjian di setiap investasinya di negara lain. Investasi Jepang juga membawa kemajuan di bidang teknologi bagi Indonesia serta dalam membangun sumberdaya manusia Indonesia. Sudah puluhan tahun tak menimbulkan masalah berarti,” katanya.
Gobel menerangkan, pembangunan IKN ini sangat strategis bagi kawasan timur Indonesia.
“Ini akan memiliki dampak yang sangat besar. Tak hanya memberikan kemakmuran tapi juga meningkatkan kualitas sumberdaya manusia di kawasan tersebut,” katanya. Selama ini, katanya, kawasan timur paling tertinggal dibandingkan dengan kawasan barat Indonesia. Melalui pemindahan IKN ini, katanya, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, NTT, dan NTB akan sangat menikmati hasilnya. “Akan ada percepatan dan lompatan kemajuan serta kemakmuran,” katanya.
Dalam kunjungan itu, Gobel juga membahas pembangunan MRT di DKI Jakarta. Pada tahap pertama, moda transportasi massal dari Lebak Bulus ke MH Thamrin sudah beroperasi. Saat ini, sedang dalam proses untuk menyelesaikan pembangunan tahap kedua dari Thamrin ke Kota.
“Kita ingin agar ada percepatan sehingga sebelum 2024 semua proyek strategis Jepang di Indonesia sudah bisa selesai. Perlu diingat, selama pembangunan MRT ini, kita tak terkena dampak lingkungan. Jalanan tetap bersih dari debu dan ceceran tanah. Bayangkan jika debu dan ceceran tanah terjadi di jantung keramaian Jakarta. Itulah salah satu keunggulan pola kerja dan disiplin kerja yang diterapkan Jepang. Tak bikin saluran tersumbat sehingga menimbulkan banjir yang sangat merugikan masyarakat seperti yang pernah terjadi dalam pembangunan kereta cepat Jakarta-Padalarang,” katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: