Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

MUI ke Pemerintah dan Politisi yang Ngotot Presiden 3 Periode: Korupsi hingga Nepotisme Sudah....

MUI ke Pemerintah dan Politisi yang Ngotot Presiden 3 Periode: Korupsi hingga Nepotisme Sudah.... Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, memberikan pesan tegas bagi pemerintah dan politisi. Ia meminta semua untuk menghormati konstitusi dan mengendalikan diri.

Melansir Terkini.id -- jaringan Suara.com, Anwar meminta semua pihak untuk tetap menjunjung tinggi ajaran agama dan Pancasila. Hal ini sebagai bentuk pengendalian diri dari godaan melanggar konstitusi. Baca Juga: Sebut Akan Mendatangkan Bahaya, Amien Rais: Duhai Jokowi dan Luhut, Minta Ampunlah pada Allah!

Apalagi, saat ini tengah ramai isu penundaan pemilu sampai perpanjangan masa jabatan presiden hingga 3 periode.

“Pemerintah dan para politisi di negeri ini agar bisa mengendalikan diri dengan benar-benar menghormati dan menjunjung tinggi ajaran agama, Pancasila, dan konstitusi,” kata Anwar Abbas dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (2/4/2022). 

Anwar juga menyoroti praktik korupsi sampai nepotisme yang belakangan ini dinilainya marak terjadi. Ia pun semua pihak untuk tidak melakukan hal tersebut. 

“Jangan melakukan praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme yang akhir ini tampak sudah sangat menggurita,” pesannya.

Lebih lanjut, Anwar turut memberikan hikmah dari bulan suci Ramadhan yang bisa dipetik. Hikmah ini mengenai puasa yang mengajarkan pengendalian diri untuk tidak melakukan hal-hal baik, tanpa mencederai ibadah.

“Ini artinya dalam kehidupan keagamaan dan kebangsaan, kita dituntut untuk mengendalikan diri dengan tidak melanggar ketentuan-ketentuan yang ada dalam ajaran agama, dan falsafaj serta hukum dasar yang ada di negeri ini, yaitu UUD 1945,” lanjutnya.

Anwar juga berpesan kepada para pengusaha ahar dapat mengendalikan diri dalam menjalankan ibdah puasa dan tidak hanya mengejar provit. Salah satunya dengan merusak pasar dengan praktik monopoli.

“Tapi bagaimana mereka juga mau berbagi dan peduli kepada sesama, serta tidak melakukan usaha-usaha yang akan merusak alam dan lingkungan hidupnya. Serta tidak merusak pasar dengan praktik monopoli dan oligopoly,” tutur Anwar.

Anwar turut  menghimbau masyarakat untuk bisa mengendalikan diri dengan menjauhi sikap konsumtif, hedonistic, dan materialistik. Ia mengingatkan masyarakat untuk selalu berempati kepada orang lain.

Terakhir, ia juga berpesan kepada para penegak hukum agar dapat mengendalikan diri dan menegakkan hukum dengan baik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: