Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ancam Geruduk Istana, Ngabalin 'Ceramahi' Mahasiswa:Tidak Bagus... Kepala Negara Lho Ini

Ancam Geruduk Istana, Ngabalin 'Ceramahi' Mahasiswa:Tidak Bagus... Kepala Negara Lho Ini Kredit Foto: Twitter/Ali Mocthar Ngabalin
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin merespons ancaman Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) yang akan menggeruduk Istana lantaran Jokowi tak merespons tuntutan mereka.

Ngabalin meminta para mahasiswa untuk tidak melontarkan pernyataan-pernyataan bernada ancaman kepada Presiden Jokowi. Pasalnya, Jokowi merupakan kepala negara yang seharusnya dihargai oleh para mahasiswa.

Baca Juga: Ada-Ada Saja, Ruhut Sebut Mahasiswa yang Demo Itu Pendukung...

"Tidak bagus, tidak baik dalam karakter dan prinsip dasar mahasiswa kalau mengancam. (Jokowi) kepala negara lho ini," katanya dihubungi, Selasa (5/4/2022).

Menurut Ngabalin, seorang mahasiswa seharusnya bisa menyampaikan pendapat dengan baik. Ia menilai memberikan ancaman seperti itu bukanlah watak dari mahasiswa.

"Mahasiswa ini harus baik-baik. Mulai sekarang mereka harus menyampaikan pendapat dengan baik, enggak usah main ancam," ujarnya.

Sebelumnya, AMI telah menggelar aksi unjuk rasa di Kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (1/4/2022) lalu. Adapun tuntutan aksi massa adalah menolak penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.

Perwakilan AMI, Bayu Satria Utomo mengatakan, penolakan penundaan Pemilu yang berujung pada perpanjangan masa jabatan Presiden perlu disikapi. Tentunya, oleh Joko Widodo (Jokowi) selaku orang nomor satu di Indonesia.

"Penolakan terhadap penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden perlu disikapi langsung oleh Presiden sebagai pejabat tertinggi negara," kata Bayu saat dikonfirmasi, Senin (4/4/2022).

Hingga kekinian, mahasiswa masih menunggu Jokowi untuk membuat pernyataan terbuka menolak wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden. Jika tidak, kata Bayu, mahasiswa mengancam akan turun ke jalan dalam jumlah yang lebih besar.

"Hal tersebut lah yang menjadi pernyataan sikap para mahasiswa yang turun ke jalan hingga sore menjelang malam hari," kata Bayu yang juga Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia tersebut.

Dalam aksi kemarin, massa mahasiswa memberi tenggat waktu selama dua hari agar Jokowi memberikan sikap. Dengan demikian, pada Minggu (3/4/2022) kemarin, adalah waktu terakhir yang dinantikan oleh mahasiswa untuk menunggu jawaban dari Presiden.

Atas hal itu, AMI akan kembali akan turun ke jalan jika wacana penundaan Pemilu hingga perpanjangan masa jabatan Presiden digaungkan. Hanya saja, Bayu belum bisa memastikan kapan aksi unjuk rasa tersebut akan berlangsung.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: