Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

DEN: Indonesia Tidak Akan Meninggalkan Energi Fosil

DEN: Indonesia Tidak Akan Meninggalkan Energi Fosil Kredit Foto: PLN

Lebih lanjut, ia menyebut teknologi itu dapat meningkatkan biaya produksi secara signifikan tetapi masih bisa bersaing dengan pembangkit listrik panas bumi, sehingga memerlukan insentif dan dukungan kebijakan dari pemerintah.

Dengan adanya penambahan teknologi CCS pada PLTU dapat meningkatkan biaya produksi listrik 3-4 dolar AS per kWh. Sedangkan penggunaan sistem penyimpanan energi berbasis baterai atau BESS dapat meningkatkan biaya produksi listrik 6- 7 dolar AS per kWh.

Baca Juga: Dukung Percepatan Target EBT, PLTU Ini Manfaatkan Limbah Sawit Sebagai Bahan Bakar

"Ini menggambarkan saja, mudah-mudahan teknologi CCS ke depan akan lebih murah. Kalau sekarang masih di kisaran 100 dolar AS per ton, namun beberapa penelitian di Amerika Serikat ingin menekankan sampai 40 dolar AS per ton," ungkapnya.

Meski pemerintah Indonesia tegas menyatakan sikap untuk tetap memakai batu bara sebagai salah satu sumber energi domestik, namun pemerintah terus berupaya mempercepat pengembangan energi baru terbarukan, berupa pemanfaatan kendaraan listrik, sistem baterai, hidrogen, hingga dimetil eter.

Satya mengungkapkan strategi transisi energi rendah karbon yang kini dijalankan oleh pemerintah Indonesia memerlukan smart grid dan konservasi energi dengan tetap menekankan efisiensi.

"Apabila kita bisa melakukan skenario besar seperti ini, maka tujuan kita untuk ketahanan dan kemandirian energi, pembangunan berkelanjutan dan pembangunan rendah karbon, serta ketahanan iklim akan tercapai," tutupnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: