Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Debat Panas dengan Mahasiswa UI soal Big Data, Lord Luhut: Anak Muda, Kamu Nggak Berhak Nuntut Saya!

Debat Panas dengan Mahasiswa UI soal Big Data, Lord Luhut: Anak Muda, Kamu Nggak Berhak Nuntut Saya! Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan tiba di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (27/9/2021). Luhut Binsar Pandjaitan memenuhi undangan Polda Metro Jaya untuk memberikan klarifikasi laporannya terhadap Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti terkait dugaan pencemaran nama baik. | Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menemui Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) yang melakukan demo saat dirinya berkesempatan mengisi kuliah umum di kampus tersebut, Selasa (12/4/2022).

Sejumlah mahasiswa menuntut Luhut untuk menjelaskan big data yang pernah dijadikan rujukan bersamaan dengan wacana penundaan Pemilu 2024.

Namun, Luhut mengaku tidak merasa meminta Presiden Joko Widodo menjabat tiga periode.

Baca Juga: Ditanya Soal Big Data, Jawaban Luhut Binsar Pandjaitan Menggelegar: Dengerin, Saya Punya...

"Saya tidak pernah mengatakan presiden tiga periode. Yang pernah saya katakan, banyak di bawah itu minta pemilu ditunda," kata Luhut kepada mahasiswa, Selasa (12/4/2022).

Ketika mahasiswa keukeuh meminta Luhut membuka big data yang dimiliki sebagai bukti, Luhut enggan menjelaskannya.

Ia justru menyerang balik mahasiswa dengan menyuruhnya belajar kembali soal demokrasi agar bisa menghargai perbedaan pendapat.

"Dengerin, kan saya punya hak juga untuk tidak men-share sama kalian, tidak ada masalah kenapa harus ribut, kamu harus belajar berdemokrasi ke depan, bahwa kamu dengan istrimu, pacarmu saja bisa beda pendapat, tidak perlu emosional," ujarnya.

Kelompok mahasiswa pun masih terus berupaya agar Luhut mau mempertanggungjawabkan big data yang sempat dijadikan rujukannya.

"Kita sepakat mungkin kita berbeda pendapat dalam demokrasi, tapi Bapak pejabat publik, perlu mempertanggungjawabkan big data ke kita semua," ujar seorang mahasiswa.

Namun Luhut masih tetap pada pendiriannya yang enggak membuka big data tersebut. Bahkan ia terkesan punya hak untuk tidak bertanggungjawab atas data yang ia miliki.

"Apa hak kewajiban saya mempertanggungjawabkan saya punya data," jawab Luhut.

Hingga akhirnya Luhut pun memberi penegasan kepada kelompok mahasiswa, bahwa mereka tidak berhak menuntut dirinya untuk menuruti apa yang mereka mau.

"Dengerin kamu, Anak Muda, kamu nggak berhak juga nuntut saya, karena saya juga punya hak untuk memberitahu," tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: