Adapun klaim tersebut disampaikan oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut mengeklaim mempunyai big data suara 110 juta pengguna media sosial yang ingin Pemilu 2024 ditunda.
"Jadi, itu bisa diduga sebagai awal lahirnya demo 11 April 2022, apalagi ditambah dengan ucapan Luhut terkait big data," jelasnya.
Menurut Rudi, Luhut perlu bertanggung jawab atas kegaduhan yang dibuat terkait penundaan Pemilu 2024.
Dia meminta Luhut membuka big data kepada masyarakat agar tidak dikatakan sebagai hoaks.
"Saya pikir Luhut harus bongkar big data itu, benar atau tidak. Jadi, jangan sampai itu hoaks dan bikin kegaduhan makin nyata," jelasnya.
Selain itu, Rudi mengingatkan pidato Presiden Jokowi yang menolak tegas isu penundaan pemilu hingga perpanjangan masa jabatan tiga periode.
"Jadi, siapa pun dalang dari aksi BEM SI atau isu pemilu ditunda, berhenti membuat kegaduhan," kata Rudi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti