PT PGN LNG Indonesia (PLI) sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina mengembangkan 5 inisiatif dalam rangka diversifikasi Liquefied Natural Gas (LNG) sebagai energi transisi yang sustainable.
Direktur Utama PLI, Nofrizal, mengatakan dalam masa transisi energi saat ini, PLI menyusun inisiatif infrastruktur LNG sehingga bisa mempercepat proses transisi energi. Ditambah lagi, nilai emisi LNG lebih rendah 40% daripada batu bara.
Baca Juga: Keputusan Saka Energi Lakukan Pelunasan Utang Dinilai Bakal Berdampak Positif Terhadap Kinerja PGN
"Inisiatif pertama yang dilakukan PLI adalah pengelolaan FSRU Lampung untuk menjaga keandalan sistem penyaluran gas bumi di jalur pipa South Sumatera West Java (SSWJ)," katanya dalam siaran pers, Kamis (14/4/2022).
Inisiatif kedua adalah mendukung Pemerintah Papua Barat dalam penyediaan infrastruktur LNG untuk pembangkit listrik di Jayapura, Serui, Nabire, Biak, dan Manokwari. PGN memiliki kerja sama dengan BUMD di Papua Barat, yaitu PT Padoma.
"Harapannya pada tahun 2023 akhir atau 2024 awal, kami sudah bisa memberikan revenue bagi PGNE yang menjadi revenue juga bagi Papua Barat. PGN membantu dalam penyediaan LNG dan infrastruktur LNG," ujarnya.
Inisiatif ketiga adalah LNG sebagai bahan bakar kereta api. Dari hasil uji statis, dengan sistem dual fuel diesel dan LNG didapatkan efisiensi yang lebih tinggi dibanding bahan bakar lain. Kemudian pada uji dinamis dengan trayek Jakarta-Surabaya Kereta Dharmawangsa, efisiensi perjalanan juga lebih tinggi dari bahan bakar lain.
"Inisiatif keempat adalah LNG untuk kawasan pelabuhan dan ini menjadi salah satu bisnis masa depan Subholding Gas. Terdapat PP No 31 tahun 2021 mengenai penerapan IMO 2020 perihal standar emisi dengan maksimum kandungan sulfur sebesar 0,5%," katanya.
Inisiatif kelima adalah Operation & Maintenance Fasilitas LNG untuk meningkatkan value creation dengan menjadi operator infrastruktur LNG baik di dalam Subholding Gas Group maupun di Pertamina Group. Ini akan menambah revenue dan pengembangan kemampuan Subholding Gas di bidang pengelolaan serta pemeliharaan fasilitas LNG.
"Inisiatif-inisiatif pada bisnis LNG ini berangkat dari peluang LNG ke depan, di mana LNG punya peran penting pada masa transisi menuju net zero emission pada tahun 2060," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Puri Mei Setyaningrum