Menjelang libur mudik Lebaran sejumlah persiapan tengah dilakukan oleh pemerintah dan kementerian lembaga terkait. Dalam hal ini, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menjelaskan sejumlah persiapan dalam menyambut perayaan Idulfitri 1443 Hijriah. Terutama terkait pengamanan yang dilakukan Kemendagri selaku pembina dan pengawas pemerintahan daerah.
Dalam hal ini, berkaitan dengan persiapan arus mudik dan arus balik yang telah dirancang Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) beserta Kementerian Perhubungan (Kemenhub), pemerintah daerah (Pemda) harus mendukung langkah tersebut. Pemda juga bakal menjadi pemimpin di daerah masing-masing guna memastikan agenda tersebut berjalan lancar.
“Untuk itu, saya akan mengeluarkan Surat Edaran (SE) yang isinya adalah di daerah membuat Satgas (Satuan Tugas) dalam rangka untuk mengamankan arus mudik arus balik,” ujar Mendagri saat menyampaikan paparannya dalam Rapat Koordinasi Kesiapan Menghadapi Idul Fitri 1443 H dan Antisipasinya yang berlangsung di Rupatama Mabes Polri beberapa hari lalu dalam keterangan tertulisnya, Minggu (16/4/2022).
Baca Juga: Jelang Mudik 2022, PUPR Lakukan Preservasi Jalan Lintas Timur Sumatera Skema KPBU Palembang-Jambi
Menurut Mendagri, nantinya berbagai pihak di daerah akan dilibatkan dalam pengamanan mudik 2022. Hal itu seperti Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), hingga Dinas Pemadam Kebakaran termasuk juga para relawan. Pihak-pihak tersebut diusahakan untuk bergabung dalam posko milik Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Tak hanya itu, diharapkan posko Polri dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga dapat digabung bersama dengan Pemda yang berlokasi di sejumlah titik, seperti terminal, pelabuhan, bandara, serta titik-titik rawan kemacetan lainnya. Mendagri meyakini, pemda tidak akan mengalami kendala berarti terkait pelaksanaan arus mudik dan balik 2022. Pasalnya, kegiatan tersebut telah menjadi agenda ritual tahunan mayoritas masyarakat di Indonesia.
“Yang tadi Bapak Menko (Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) sudah sampaikan, kita mungkin ingat-ingat kembali 2019 dan sebelumya. Tempat itu, juga titik itu juga yang banyak,” tambah Mendagri.
Selain itu, Mendagri juga mengingatkan berbagai pihak untuk mewaspadai potensi kenaikan harga pangan menjelang Idul Fitri 1443 Hijriah. Pasalnya, pola masyarakat yang didominasi dari kalangan menengah dan menengah ke bawah akan memengaruhi pola supply dan demand terkait pangan. Untuik itu, diperlukan kolaborasi kementerian dan pemda untuk menjaga ketersediaan bahan pangan baik dari dalam negeri, impor, serta kelancaran distribusi.
Dalam konteks Pemda, Mendagri telah membentuk Satgas Pangan di daerah. Satgas tersebut diisi oleh para Sekretaris Daerah (Sekda) yang bertugas memonitor harga-harga kebutuhan masyarakat setiap hari. Kemudian hasil monitor tersebut dilaporkan ke posko Kemendagri melalui Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri. Data-data terkait harga tersebut lantas disampaikan ke sejumlah kementerian/lembaga terkait.
“Jadi begitu ada terjadi perubahan kenaikan harga, maka harus segera cek apakah problemnya ketersediaannya yang kurang, artinya suplainya yang kurang atau distribusinya yang macet. Ini harus kerja sama dengan lintas sektoral dan saya minta Satgas ini untuk koordinasi dengan Satgas lain (Satgas Pangan Polri),” tandas Mendagri.
Kepolisian Siapkan Pos Penjagaan dan Gerai Vaksinasi
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, pihaknya segera melakukan kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) ataua yang dulu dikenal sebagai perasi ketupat jaya, yang menjadi kegiatan rutin yang biasa dilakukan seminggu sebelum dilakukanya operasi dan seminggu pasca dilakukanya operasi. Sedangkan untuk penanggung Jawab, Kapolri telah mempersiapkan dari tingkat pusat dan daerah.
"Mulai besok kita akan laksanakan kegiatan KRYD atau kegiatan rutin yang ditingkatkan dan ini biasa kita lakukan seminggu sebelum kita masuk dalam operasi dan seminggu pasca kita melakukan operasi. Untuk struktur penanggung jawab oeprasi saya kira sudah kami persiapkan baik ditingkat pusat ataupun ditingkat daerah," jelas Kapolri dalam keterangannya d Jakarta beberapa hari lalu.
Selain itu, Kapolri juga segera membangun serta mempersiapkan posko-posko pengamanan yang akan dibagi dalam tiga kelompok yaitu pos pengamanan, pos pelayanan dan pos terpadu. Nantinya pos-pos tersebut juga disediakan gerai vaksinasi bagi masyarakat ataua pemudik yang belum melaksanakan vaksinasi dan booster.
"Di mana pos pengamanan, pos pelayanan dan pos terpadu ini saya harapkan untuk rekan-rekan tetap mempersiapkan gerai-gerai vaksin sehingga kapada masyarakat yang akan mudik yang blm sempat tersaring. Atau belum sempat mengikuti kegiatan vaksinasi yang dilaksanakan dapat vaksinasi di pos-pos ini," paparnya.
Kapolri berharap dengan persiapan yang baik menjelang arus mudik guna mengurai kemacetan. Masyarakat yang melintas juga tetap melaksanakan prokes dan mendapatkan vaksinasi.
"Kita harapkan kita bisa melaksanakan semaksimal mungkin di samping melakukan upaya utk mengurai kemacetan yang ada namun bagaimana masyarakat yang melintas pun bisa kita lakukan upaya untuk menjaga agar laju Covid di bulan ramadhan ini betul-betul bisa kita jaga," tegasnya.
Wapres Imbau Masyarakat untuk Berhati-Hati Saat Mudik Lebaran
Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin mengatakan, Lebaran 2022 ini pemerintah resmi memberikan izin kepada masyarakat untuk mudik agar dapat merayakan Hari Raya Idulfitri 1 Syawal 1443 Hijriah bersama keluarga di kampung halaman. Tahun ini menjadi tahun pertama mudik diperbolehkan sejak pandemi Covid-19 melanda tanah air pada awal 2020 lalu.
Namun demikian, seiring diberikannya izin mudik Lebaran, pemerintah mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati dan terus menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
“Untuk tahun ini, pemerintah akan memberi kelonggaran untuk membolehkan masyarakat mudik lebaran. Tetapi, karena pandeminya belum hilang, kepada masyarakat supaya tetap berhati-hati,” pesan Wapres
Wapres menuturkan, pemudik perlu merasa kahati-hatian demi mencegah transmisi virus kepada sanak famili yang ditemui di kampung halaman. Sehingga diharapkan setelah lebaran tidak terjadi lagi lonjakan kasus Covid-19.
“Dari berbagai perkiraan, yang mudik antara 70-80 juta orang. Nah, ini masyarakat supaya berhati-hati karena mereka pulang kampung di daerah itu ada orang tua, ada orang sakit, dan anak-anak,” imbaunya.
Lebih lanjut, Wapres pun meminta masyarakat untuk melakukan vaksinasi bahkan hingga dosis booster sebagai upaya mewujudkan kekebalan kelompok dan sebagai bentuk proteksi diri khususnya saat mudik lebaran.
“Makanya diminta untuk senantiasa menjaga diri dengan melakukan protokol kesehatan dan juga vaksinasi ya, harus dua bahkan tiga (kali) sampai booster,” pintanya.
Terakhir, Wapres menyampaikan bahwa pemerintah saat ini terus fokus dalam upaya pemulihan ekonomi nasional serta peningkatan produktivitas masyarakat. Ia pun optimis pandemi Covid-19 dengan segala dampaknya akan segera berlalu.
“Insya Allah segala sesuatunya segera berlalu. Kita tahun ini sedang melakukan pemulihan ekonomi dan juga (meningkatkan) produktivitas masyarakat berkaitan dengan menurunnya Covid-19,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: