Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Rendahnya skor Environmental, Social, and Governance (ESG) PT Timah Tbk membuat perusahaan terus memperbaiki beberapa faktor yang membuat nilai tersebut masih di bawah perusahaan tambang lain di Indonesia.
GM Operasi dan Produksi PT Timah Tbk Ahmad Syamhadi menyebut skor perusahaan yang relatif rendah tersebut salah satunya disebabkan oleh skor kecelakaan di dalam pabrik.
Baca Juga: PT Timah Catatkan Pertumbuhan Laba Bersih Hingga 483 Persen Pada 2021
"Saya juga prihatin ketika gabung ke PT Timah empat tahun lalu, kenapa setiap tahun rata-rata ada tiga fatality," ujar Syamhadi dalam diskusi virtual, Senin (18/4/2022).
Syamhadi mengatakan, meski begitu perseroan terus melakukan tindakan terbaik untuk dapat mengurangi angka tersebut, dan pada 2021 anak usaha dari MIND ID tersebut mampu mencatat 0 fatality.
"Alhamdullilah skor fatality 2021 kita zero fatality dan tahun ini kita pertahankan dan kita mencanangkan untuk zero major insident. Memang terus kita perbaiki," ujarnya.
Lanjutnya, ada beberapa alasan yang sangat kompleks sehingga membuat skor dari PT Timah tertinggal dibandingkan perusahaan lainnya.
Baca Juga: Nasib PT Timah Berubah 180 Derajat: Dari Buntung Jadi Untung!
"Contohnya inco mereka hanya di satu kabupaten begitupun newmont sedangkan PT Timah meng-handle 9 kabupaten dan 2 provinsi dan berbagai macam dinamikanya," ujarnya.
Selain itu, teknologi yang digunakan maupun kegiatan operasional yang berbeda juga menjadi salah satu faktor rendahnya nilai yang dimiliki oleh PT Timah.
"Cakupan operasional beda yang lain-lain hanya operasi di darat kita ada di onshore dan offshore, ini bukan pembelaan tapi kita sadar bahwa nilainya sedikit lebih rendah dan ada perbaikan-perbaikan terus," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Ayu Almas
