Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PT Timah Catatkan Pertumbuhan Laba Bersih Hingga 483 Persen Pada 2021

PT Timah Catatkan Pertumbuhan Laba Bersih Hingga 483 Persen Pada 2021 Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Timah Tbk membukukan laba bersih pada tahun 2021 sebesar Rp1,3 triliun atau meningkat 483 persen dibanding 2020 yang merugi Rp341 Miliar.

Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk, Abdullah Umar mengatakan Lonjakan laba bersih tersebut ditopang oleh penurunan beban pokok pendapatan. 

Baca Juga: Nasib PT Timah Berubah 180 Derajat: Dari Buntung Jadi Untung!

Pasalnya sepanjang tahun 2021, beban pokok pendapatan perseroan turun 21 persen menjadi Rp11,17 triliun dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp14,09 triliun. 

"Berbanding lurus dengan laba bersihnya, EBITDA Perseroan naik 150 persen menjadi Rp2,90 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,16 triliun. Berkurangnya beban finansial akibat 'deleveraging strategy' dan kemampuan perseroan memilih sumber pendanaan berbiaya rendah menjadi salah satu faktor pendukungnya," ujar Umar dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (14/3/2022).

Umar mengatakan, indikator finansial lainnya yang menjadi parameter membaiknya kinerja PT Timah Tbk ialah profitabilitas, yaitu Net Profit Margin (NPM) menjadi 9 persen dimana pada 2020 minus 2 persen. 

Selain itu, Gross Profit Margin (GPM) menjadi 24 persen yang taun 2020 lalu hanya 7 persen. Adapun ratio solvabilitas nampak dari Debt to Equity Ratio (DER) menjadi 82% dimana tahun 2020 lalu mencapai 142 persen.

Kas dan setara kas menunjukkan kenaikan signifikan menjadi Rp1,78 trilun dari tahun sebelumnya Rp807 miliar. 

"Produksi bijih PT Timah Tbk tahun 2021 sebesar 24.670 Ton Sn atau turun dari tahun sebelumnya sebesar 39.757 Ton Sn. Bijih timah yang diproduksi 46 persen berasal dari penambangan darat dan 54 persen dari penambangan laut," ujarnya.

Sedangkan untuk produksi logam mencapai 26.465 Metrik Ton atau turun  dari tahun 2020 sebesar 45.698 Metrik Ton. Dengan rata-rata harga jual logam timah melesat 89 persen menjadi $32.619.

Umar melanjutkan, perseroan membukukan penjualan logam timah sebesar 26.602 Metrik Ton turun dari tahun sebelumnya sebesar 55.782 metrik ton.

Ia mengungkapkan, dampak pandemi Covid-19 tak dapat dipungkiri memengaruhi kinerja produksi Perseroan. Untuk keberlangsungan perseroan, PT Timah Tbk konsisten melakukan eksplorasi untuk meningkatkan cadangan timah. 

“Kedepan, tantangan kinerja operasional akan menjadi concern kita untuk dapat dijawab dengan optimisme, perusahaan akan memaksimalkan pemetaan lokasi penambangan yang lebih akurat, juga perbaikan dalam beberapa aspek tentunya dalam konteks strategi dan fasilitas operasi penambangan," ujarnya. 

Lebih lanjut, ia mengungkapkan saat ini, PT Timah Tbk juga sedang membangun smelter peleburan berteknologi Ausmelt yang diyakini akan meningkatkan produksi perusahaan lantaran dapat mengolah timah kadar rendah. 

"Pemanfaatan teknologi Ausmelt yang akan beroperasi di semester kedua tahun ini diharapkan mempu menekan biaya produksi pembuatan logan timah, sehingga profitabilitas Perseroan akan semakin cemerlang di tengah iklim usaha yang kompetitif," tutupnya

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: