- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Pengamat: Perlu Kontrol Kualitas dan Evaluasi Tahunan Agar Capaian ESG Dapat Terarah
Direktur Riset Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Berly Martawardaya menyebut, ada tiga rekomendasi penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG) untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tambang Indonesia.
Rekomendasi pertama adalah dengan melakukan evaluasi rutin baik tahunan dan kuartalan terhadap capaian peta jalan ESG dari MIND ID.
"Diperlukan kontrol kualitas dan evaluasi tahunan yang mencakup capaian maupun kendala yang dimiliki agar menjadi lebih terarah," ujar Berly dalam diskusi virtual, Senin (18/4/2022).
Baca Juga: Memperbaiki ESG PT Timah Canangkan 0 Major Insident Pada 2022
Berly mengatakan, rekomendasi kedua adalah dengan meningkatkan porsi energi baru terbarukan karena aspek lingkungan menjadi salah satu pilar utama dalam aspek ESG.
"Peningkatan bauran energi dapat dilaksanakan dengan melihat potensi energi baru terbarukan yang terdapat di masing-masing wilayah operasional perusahaan pertambangan," ujarnya.
Sementara itu, yang ketiga adalah dengan cara meningkatkan disclosure ESG dan komunikasi dengan rating agency ESG. Pasalnya, sejauh ini BUMN diyakini telah melakukan serangkaian perubahan perbaikan atas capaian ESG, namun diperlukan perbaikan standarisasi pelaporan ESG bagi anak perusahaan MIND ID.
Lanjutnya, semua tersebut merupakan berdasarkan kajian yang dilakukan Indef terhadap MIND ID baik kualitatif maupun kuantitatif. Dalam kajian tersebut, perusahaan-perusahaan tambang pelat merah mengalokasikan sekitar 0,4 sampai 0,5 persen dari pendapatan mereka untuk aspek lingkungan.
Baca Juga: Indef Sebut ESG Jadi Kunci Untuk MIND ID Dapat Melakukan Ekspansi
"Antam mengalokasikan 0,42 persen pendapatan atau setara Rp117 miliar, Bukit Asam 0,58 persen senilai Rp101 miliar, Inalum 0,04 persen senilai Rp31,8 miliar, dan Timah 0,28 persen senilai Rp43,1 miliar," ujarnya.
Sementara itu, untuk indikator tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), Antam mengalokasikan 0,3 persen dari pendapatan atau senilai Rp82,11 miliar, Bukit Asam 0,54 persen senilai Rp93,75 miliar, Inalum 0,005 persen senilai Rp3,79 miliar, dan Timah 0,20 persen senilai Rp31,76 miliar.
"Rasio pekerja perempuan di Antam tercatat sebanyak 9,79 persen, Bukit Asam 14,33 persen, Inalum 51,79 persen, dan Timah 6,79 persen," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Ayu Almas