- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Kinerja Perusahaan Telekomunikasi Milik Grup Djarum Kinclong, Omzet dan Cuan Melonjak Signifikan!
Perusahaan telekomunikasi milik grup Djarum, yakni PT Profesional Telekomunikasi Indonesia Tbk (Protelindo) mencatatkan kenaikan kinerja pada tahun 2021. Laba bersih Protelindo tumbuh 19,79% dari Rp2,88 triliun per Desember 2020 menjadi Rp3,45 triliun per Desember 2021.
Pertumbuhan laba bersih ditopang oleh kenaikan pendapatan sebesar 15,97% (yoy). Jika akhir tahun 2020 pendapatan Protelindo sebesar Rp7,45 triliun, nilainya tumbuh pada akhir tahun 2021 menjadi Rp8,64 triliun. Kontributor terbesar disumbang oleh pendapatan pihak ketiga, di mana nilainya tumbuh dari Rp7,31 triliun pada 2020 menjadi Rp8,50 triliun pada 2021. Baca Juga: Perusahaan Milik Konglomerat Hary Tanoesoedibjo Kipas-kipas Cuan Triliunan Rupiah Sepanjang 2021
Sementara itu, pendapatan pihak berelasi naik tipis dari sebelumnya Rp133,52 miliar menjadi Rp134,01 miliar. Dibedah berdasarkan pelanggan, pendapatan terbesar didapat dari XL Axiata dengan porsi 29% dari total revenue atau sebesar Rp2,48 triliun pada tahun 2021. Kemudian diikuti oleh Hutchison 3 Indonesia sebesar 26% atau sebesar Rp2,23 triliun. Berikutnya Indosat dan Telkomsel menyumbang masing-masing 15% atau Rp1,29 triliun dan 14% atau Rp1,21 triliun.
Pendapatan bertumbuh, beban ikut meningkat. Protelindo membukukan kenaikan beban pokok pendapatan sebsar Rp2,34 triliun pada 2021, naik dari tahun 2020 yang sebesar Rp2,06 triliun. Beban penjualan dan pemasaran meningkat dari Rp105,64 miliar menjadi Rp119,74 miliar. Begitu pula dengan beban umum dan administrasi serta beban keuangan yang naik masing-masing menjadi Rp575,74 miliar dan Rp1,37 triliun.
Total aset Protelindo tumbuh dua kali lipat, yakni dari Rp34,23 triliun per Desember 2020 menjadi Rp65,79 triliun per Desember 2021. Hal itu diikuti dengan kenaikan total liabilitas dari sebelumnya Rp24,04 triliun menjadi Rp53,74 triliun. Sementara itu, total ekuitas naik tipis dari Rp10,19 triliun menjadi Rp12,05 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: