Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketua MPR Ingatkan Tahun 2022 Bulan Ramadan Sebagai Momentum Pemulihan Ekonomi

Ketua MPR Ingatkan Tahun 2022 Bulan Ramadan Sebagai Momentum Pemulihan Ekonomi Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan tahun 2022 di Bulan Ramadan ini sebagai momentum pemulihan moda perekonomian Indonesia setelah adanya wabah Covid-19, di mana sektor perekonomian harus bermuara pada terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui program Ekonomi Syariah.

Menurutnya, dalam konteks kekinian, tantangan yang dihadapi saat ini, adalah menggeliatkan kembali roda perekonomian rakyat yang telah tergerus sedemikian dalam oleh pandemi Covid-19.

"Di satu sisi, patut disyukuri bahwa pada akhirnya bangsa Indonesia bisa terbebas dari jerat resesi pada kuartal II tahun 2021 setelah adanya wabah pandemi Covid-19. Di sisi lain, dampak pandemi yang telah menyebabkan luka 'memar' pada perekonomian bangsa Indonesia, tentunya membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk pulih dan bangkit kembali," kata Bamsoet dengan Warta Ekonomi, dikutip Selasa (19/4/2022).

Baca Juga: Ekonomi Digital Makin Diganderungi Masyarakat, Bamsoet: OJK dan BI Nanti Tidak Diperlukan Lagi

Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, bahwa untuk mendukung perekonomian nasional bukan hanya pengembangan usaha, namun juga pentingnya mendukung peran Ekonomi Syariah

"Pemulihan ekonomi Nasional harus didorong juga oleh perkembangan ekonomi syariah yang potensinya masih sangat besar untuk dikembangkan. Sebab sebagian dari masyarakat Indonesia mayoritas memeluk agama Islam," ucap Bamsoet.

Adapun kiat yang bisa dilakukan, kata dia, dalam mendukung perekonomian nasional dengan harus menyiapkan pendidikan vokasi syariah serta yang bisa dikembangkan berbasis syariah, seperti di kalangan pondok pesantren.

Baca Juga: Bamsoet Wanti-Wanti Presiden Selanjutnya untuk Tetap Lanjutkan...

Menurut laporan State of the Global Islamic Economy 2020/21 mencapai Rp2.937 triliun. Besarnya potensi ekonomi syariah tidak lepas dari jumlah pemeluk Islam di Indonesia yang mencapai 87,2% dari populasi. Terlebih Indonesia juga telah naik ke peringkat 4 dari peringkat 5 dunia untuk pengembangan keuangan syariah setelah Malaysia, Saudi Arabia dan Uni Emirat Arab. Sementara, aset keuangan syariah di Indonesia menempati peringkat 7 dunia dengan total aset sebesar USD99 miliar.

Tercatat sebagai tambahan informasi, bedasarkan The State of Global Islamic Economy (SGIE) Report 2020/2021 mencatat peran Indonesia dalam tujuh sektor ekonomi syariah dunia sangat kuat. Misalnya pada sektor makanan halal, dari total USD1,17 triliun yang dikeluarkan oleh 1,9 miliar penduduk muslim dunia, sebesar USD144 miliar di antaranya berputar di Indonesia. Dari USD66 miliar ekonomi syariah pada sektor kosmetika halal, sebesar USD4 miliar di antaranya berputar di Indonesia

"Ditambah dari sekitar USD2,88 triliun Industri Keuangan Syariah dunia, sebanyak USD99,2 miliar di antaranya berputar di Industri keuangan syariah Indonesia," pungkas Bamsoet.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Widihastuti Ayu
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: