Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Shipper Bersinergi dengan KNEKS Dorong Indonesia Jadi Pusat Produsen Halal Dunia

Shipper Bersinergi dengan KNEKS Dorong Indonesia Jadi Pusat Produsen Halal Dunia Kredit Foto: Shipper
Warta Ekonomi, Jakarta -

Shipper bersinergi dengan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) untuk memperkuat rantai pasok produk halal (halal supply chain). Sinergi ini merupakan bagian dari upaya Shipper dalam mendukung Indonesia menjadi Pusat Produsen Halal Dunia pada 2024.

Salah satu langkah yang dilakukan adalah fokus kepada prinsip ketelusuran halal (halal traceability) serta proses sertifikasi produk halal. Pasalnya, sertifikasi halal produk menjadi salah satu cara agar pelaku usaha cepat naik kelas dan produknya memiliki daya saing sehingga dapat memperluas akses pasar baik domestik maupun luar negeri.

Baca Juga: Kemendag Gelar Fashion Week Dukung Produk Halal

"Shipper menyediakan total 10.000 m2 gudang di enam lokasi, yaitu Medan, Palembang, Tangerang, Semarang, Surabaya, dan Makassar untuk memfasilitasi pelaku industri yang memiliki produk untuk disimpan dan didistribusikan sesuai dengan standar halal. Pelaku industri tidak perlu membangun gudang sendiri dan menyertifikasi gudang tersebut untuk mendapat sertifikasi halal," kata Faizal Kuraesin, Senior Vice President B2B Fulfillment Shipper, dalam keterangan tertulis, Selasa (19/4).

Dalam aktivitas pergudangan, Shipper melakukan tiga hal untuk menjaga kualitas kehalalan produk. Pertama, menyeleksi barang untuk memastikan semua barang yang diterima di gudang Shipper sudah memiliki dokumen sertifikat halal.

Kedua, memeriksa barang datang (inbound) dengan memastikan semua barang yang diterima sesuai dengan daftar barang merek halal. Pemeriksaan ini meliputi kondisi kemasan, kuantitas, informasi nama bahan, negara produsen, tanggal kedaluwarsa, logo halal, dan kendaraan yang digunakan bersih dan bebas haram/najis.

Ketiga, memastikan dan menjamin selama proses penyimpanan dan penanganan barang tidak terkontaminasi bahan haram/najis. Selain itu, karyawan Shipper pun dilarang makan di tempat penyimpanan sehingga barang yang disimpan aman dari kontaminasi. 

Sementara, penerapan standar halal dalam aktivitas logistik Shipper ialah dengan memastikan dan menjamin kendaraan yang digunakan untuk mengirim barang tidak digunakan untuk mengirim barang haram/najis. Kendaraan juga terjaga kebersihannya dengan pengecekan secara berkala.

Menurut Afdhal Aliasar, Direktur Industri Produk Halal KNEKS, halal traceability membuat industri halal Indonesia makin dipercaya yang pada akhirnya akan membantu Indonesia menjadi Pusat Produsen dan Industri Halal Dunia.

"Halal traceability memberikan rasa aman dan nyaman serta meningkatkan kepercayaan konsumen atas produk yang dihasilkan di samping membuat proses sertifikasi halal menjadi lebih mudah dan efisien bagi pelaku usaha," ungkapnya.

Menurut KNEKS, ekosistem halal supply chain tidak dapat berdiri sendiri. Semua pemangku kepentingan harus berkomitmen memajukan dan menggerakkan industri halal salah satunya dengan mempercepat pengembangan Kawasan Industri Halal.

Pelaku industri membutuhkan halal integrity melalui ketertelusuran produk yang bisa disampaikan kepada konsumen. KNEKS bersama Shipper juga melakukan clustering UMKM dengan mengidentifikasi mereka yang bisa naik kelas untuk masuk ke kawasan industri agar lebih terjamin kehalalan produknya. 

Ekonomi syariah, khususnya industri halal, memiliki potensi besar dalam pemulihan ekonomi Indonesia pascapandemi. Industri halal juga terbukti telah memberikan kontribusi besar yang makin meningkat tiap tahunnya terhadap ekonomi nasional. Kontribusi ekonomi syariah pada tiga kuartal 2021 menembus 25,44%, meningkat dari 24,86% pada 2020.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: